Let Me Go - Part 1

901 41 11
                                    

Sore menjelang malam , angin malam berhembus mengiringi kesepianku dari jendela kamarku mengibas lembut rambutku yang halus , aku yang lagi menyendiri di kamarku meratap indahnya bumi di malam hari sebagai teman kesendirianku dalam ketidakadilan inii ..
"Oh Tuhan, kapan semuanya berubah dan berakhir bahagia ?? tanyaku dalam penuh pengharapan.

Sebut saja nama ku Rana Zulvana , dan aku mempunya saudara kembar dan aku juga mempunyai abang ..

Saudara kembarku yang bernama kak Rani Zulvana dan abangku bernama Reynaldi Almanteros.

Diwaktu malam yang sunyi sepi aku yang lagi sendiri meratap kepedihan hidup , tiba-tiba pintu kamar diketuk cukup pelan.

"pasti mbok inem" tebakku dalam hati.
"iya mbok sebentar dulu" sahutku sambil berjalan menuju pintu kamar.
"maaf non, sudah waktunya makan malam , yang lain sudah menunggu non dibawah" ucap mbo inem saat pintu kamarku terbuka.
"Ok mbok, Rana juga udah laper banget niih" candaku kepada si mbok

Segeralah aku berjalan ke lantai bawah menuju meja makan yang sudah tersedia lauk pauknya.

Mbok Inem adalah pembantu dirumah kami yang sudah merawatku sejak kecil , dia sudah ku anggap seperti ibu kandungku sendiri. Dirumahku , hanya mbok inem yang perduli dengan keadaanku.

Disaat aku lagi sakit, hanya dia yang repot dengan kesembuhanku, seperti memberi ku obat dan merawatku ketika sakit , dan hanya dia juga yang selalu tahu betapa sedihnya aku disaat nilai rapotku jauh dari nilai kak Rani yang nilainya bagus-bagus.

Hanya dia yang tahu betapa aku ingin seperti kak Rani, saudara kembarku

★★★★★

"wah ada ayam goreng kesukaanku nih, hmm mantaap" ucapku sambil menduduki kursi favoritku.

"dasar gak sopan kamu!..." sindir ayah padaku.
"makannya jangan nyerocos aja dong jadi cewek." Timpal abangku Rey.
"iya Rana, kamu duduk dulu baru ngomong, kan ada Papa dan Mama disini. Jadi sopan dikit Ra." Tambah kak Rani.
"iya Rana, betul tuh kata Rani. Contoh tuh dia." Tambah Mama lagi menyindir aku.
"iya aku pergi!!!, silahkan makan!!!" ucapku dengan sinis dan penuh kekesalan.

Akupun bergegas pergi naik menuju kamarku tanpa sedikitpun menyentuh makanan disana, dan tanpa ada yang memperdulikanku. Padahal sebenernya aku sangat lapar dan maagku sudah mulai kambuh dan rasanya pun perih. Tapi lebih perih lagi disaat aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua orang yang aku sayangi. Akupun tertidur juga pada akhirnya.

★★★★★

Haripun berganti, matahari menjelma masuk kedalam kamarku yang pemiliknya masih tertidur lelap. Hingga aku terbangun karena silaunya sinar matahari pagi yang cerah melewati celah celah jendela kamarku dan menerpa wajahku.

"hooaamm, udah pagi toh." Ucapku sambil menguap dan berbicara sendiri.

Aku bergegas merapikan kamarku dan pergi mandi lalu berpakaian sekolahku. Dan berdandan sekedarnya ingin kesekolah. Pagi ini, aku tak ingin sarapan, aku hanya mengunjugi mbok inem yang ternyata sedang mempersiapkan bekal untukku.

"makasih ya mbok, Rana sayang sama mbok." ucapku dengan tulus kepadanya.
"iya non, mbok juga sayaaang banget sama non Rana, semangat ya non Rana sekolahnya," sahut mbok inem menyemangatiku.

★★★★★

Setibanya disekolah, aku segera menuju ruangan tempatku ulangan. Memang pada hari itu aku sedang melaksanakan ulangan Semester pertama. Jadwal hari ini adalah matematika dan Bahasa Inggris.

Pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan dan membuatku pusing. Karena aku tak seperti kak Rani yang jago dalam soal matematika. Dugaanku tepat, soal kali ini susahnya minta ampuun. Hingga kertas ulanganku hampir tak terisi satupun. Namun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Go (Biarkan Aku Pergi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang