🔥
Terdengar bunyi pintu yang diketuk beberapa kali membuat ghazi diam dan menatap pintu itu tanpa ada niatan membukanya untuk melihat siapa yang datang.
Sungguh.
Rasa sakit yang menghujam pada ulu hatinya membuat dirinya tidak dapat bergerak dan hanya bisa menekan perutnya kuat.
Hingga tidak berapa lama karena tidak mendapat respon dari ghazi akhirnya pintu tersebut terbuka lalu memperlihatkan rasyah yang saat ini sedang berdiri diambang pintu menatap ghazi dengan khawatir.
"Ghazi. lo kenapa?" Tanya rasyah panik dan mulai berlari mendekati ghazi yang sedang meringkuk menekan perutnya kuat.
"Sakit cha. . ." rintih ghazi pelan.
"Gue panggil arthur bentar" ujar rasyah namun tangannya ditahan oleh ghazi membuat rasyah cukup kaget disaat melihat pemuda tersebut yang menggeleng sembari menatap matanya dengan wajah yang memelas.
"Gue gak papa cha, gue gak papa. jangan panggil arthur ya" ujar ghazi.
Rasyah terdiam..
Wajah memelas yang ghazi tunjukkan padanya saat ini membuatnya merasa iba namun banyak juga pertanyaan yang berputar-putar di fikirannya.
"Ada apa dengan ghazi?
Kenapa pemuda ini meringkuk menahan sakit seperti ini"
"Lo kenapa zi? kondisi lo serius ini!" Tanya rasyah.
"Bisa bantuin ambil obat gue cha, gue gak bisa bangun" lirih ghazi dengan susah payah sembari menunjukkan jari telunjuknya ke arah laci yang ada dimeja komputernya hingga dengan cepat rasyah mengangguk dan mencari dengan terburu-buru obat yang ghazi maksud.
▪️
"Udah mendingan zi?" Tanya rasyah pelan dengan tatapan matanya yang masih menatap ghazi yang saat ini sedang bersandar sembari mengatur nafasnya.
Lalu rasyah dapat bernafas lega disaat ghazi mengangguk pelan sebagai jawabannya yang berarti bahwa kondisi tubuhnya sudah lebih baik.
"Dibawah ada arthur sama nyokap gue kan cha?" Tanya ghazi.
"Mereka bilang lo gak mau diganggu zi, gue langsung disuruh ke atas" jawab rasyah.
"Lo turun dulu ya cha! Bilang ke nyokap gue kalo gue lagi ngerjain skripsi dan gak mau diganggu. nanti lo balik lagi kesini kalo nyokap gue dah pergi bareng arthur" ujar ghazi seakan mengerti kalau sang mama akan pergi dengan membawa arthur pastinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Dragoste#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi