Senja yang mulai menghilang serta langit yang sudah mulai mengelabu, lagi lagi terdengar tangisan wanita itu di dalam toilet yang sunyi dan kotor itu, Prilly lagi lagi di rundung oleh teman teman sekelas nya.
Prilly membersihkan seragam nya dan merapihkan ulang kembali lalu mengaca sejenak untuk melihat penampilan nya, "emmmmm hemmmm" Prilly berusaha untuk membuat senyuman nya kembali "ayah pasti sudah menunggu dari tadi di didepann.. maaf ayah aku akan segera datang." Ia bergegas untuk bertemu dengan ayah nya di halaman sekolah.
"Ayah!!! Maaf menunggu lama.. tadii aku harus piket terlebih dahulu.." ucap prilly dengan raut muka cemberut dan tersenyum kembali "iyaa gapapa kok nak, yuk pulang mamah udah menunggu di rumah.." kata ayah Prilly yang sedang menyiapkan motor nya untuk berangkat pulang ke rumah.
Sesampai nya dirumah mereka di sambut senyuman hangat dari ibu Prilly "eh anak mamah udah pulang... Gimana? Sekolah nya?? Ada temen baru nggakk?? Hehehe" ucap ibu Prilly yang sedang menyiapkan makan malam, "hehe ada kok ma." Jawab Prilly dengan raut muka sedikit menutupi kesedihannya, "emm mah, yah aku ke kamar dulu ya mau ganti baju." Prilly yang sudah tak tahan melihat senyuman orang tua nya, padahal ada kesedihan yang amat terpendam di dalam hati Prilly "oh iya nak.. nanti kalau sudah selesai salin langsung kebawah yaa.. makan duluu nanti magh kamu kambuh loh.." ucap Kata ibu Prilly dengan ketulusan hati nya "okee ma.."
Sesampai nya dikamar Prilly langsung menangis, prilly membuka seragam sekolah nya ia melihat beberapa memar didadanya serta di lengan tangan nya, ia makin menangis namun ia harus menutupi kesedihannya agar ibu dan ayah nya tidak ikut sedih karena apa yang sudah ia alami.Dinginnya pagi hari membuat Prilly menggunakan jaket tebal, setelah ia sampai sekolahannya ia langsung pergi menuju kelasnya melewati koridor demi koridor serta ruang kelas demi ruang kelas di sekolahannya.
Prilly datang paling awal daripada teman-teman yang lainnya sambil menunggu guru dan teman-teman yang lainnya datang Prilly tertidur sejenak karena hari itu terlalu pagi ia datang, tiba-tiba banyak kertas serta bungkus-bungkus makanan yang sudah berbau busuk di atas kerudung Prilly dan baju seragamnya. "Hahaha rasain tuh salah siapa tidur di jam pertama" kata teman teman nya sekelas, lalu "woi lu lu itu kaya anjing ya semua, enggak ada rasa kasihannya sama cewek, lu nggak ngertiin apa perasaan Prilly gimana?, Prilly kamu gapapa? Sini biar aku bantu bersihin kotoran anak anak anjing ini." Ucap fexxy sahabat Prilly.
Fexxy memang sedikit kasar, tetapi dibalik kekasarannya itu terdapat kasih sayang yang amat besar di dalam diri fexxy, fexxy dan Prilly sudah menjadi sahabat dari SMP, mereka selalu bermain bersama belajar bersama. Tapi entah apa yang membuat mereka sedikit renggang di bangku SMA nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prilly with her story
Short StorySosok remaja yang sedang duduk di bangku SMA yang selalu di bully karna memiliki kepintaran dan memiliki sahabat yang baik namun hubungan mereka sejak SMA sedikit merenggang karena tidak satu kelas lagi. happy reading guys🤍