"jadi itu alasan kamu?" pasien nya, so junghwan mengangguk sambil menunduk menatap anak perempuan nya
"saya dengar dia akan menceraikan saya kalau gagal melahirkan anak laki-laki. saya juga tidak menyangka"jeongwoo heran, memang nya ini zaman apa hingga harus melahirkan anak lelaki?
"sekarang tidak ada yang mengadzani mereka"
"saya yang akan mengadzani mereka" junghwan menoleh heran ke arah dokter tampan itu. dia?
"dokter?"
"tentu saja, mau?" junghwan mengangguk antusias sambil memindahkan gendongan bayi nya ke dokter tampan itu. jeongwoo mendekatkan bibir nya ke telinga si bayi dan mulai melantunkan adzan
junghwan tersenyum mendengar itu,suara nya merdu sekali. dia bahkan tidak pernah melihat mantan suami nya melantunkan adzan. bahkan dia jarang melihat suami nya sholat
"tapi..saya harus mencari pekerjaan untuk menghidupi tiga anak saya. dokter ada lowongan?"
"menjadi istri saya apa termasuk lowongan?"
°-°w.o.o.h.w.a.n°-°
junghwan menggendong anak perempuan dan anak sulung nya bersamaan sambil masuk ke ruang pengadilan. dia akan bercerai dan berpisah dengan suami nya dulu di ruangan itu
sosok di belakang junghwan menggendong si bungsu sambil sesekali mengajak si bayi bercanda
"heh lelaki sialan" baru saja junghwan duduk di kursi depan, mantan ibu mertua nya memanggil nya dengan sebutan kasar
"bayi siapa yang lo gendong?"
"tentu saja bayi ku"
"bayi lo? bukan nya anak lo perempuan?" sahut pria yang sebentar lagi berstatus sebagai mantan suami nya
"iya, tapi mereka kembar tiga"
"kembar tiga? ada bayi laki-laki nya?" tanya si wanita sambil menghampiri junghwan dan jeongwoo
"of course, dua laki-laki"
"kasih ke gue!" junghwan sontak menggeleng sambil memeluk kedua bayi nya erat. jeongwoo sendiri bahkan mengeratkan pelukan nya kepada si bungsu
"ini cucu gue kan?! kasih ke gue!"
"nggak lah enak aja, lo aja bilang nggak sudi nganggep anak cewek gue cucu. berarti yang cowok juga dong"
"laki-laki sialan ya lo emang! kasih yang cowok ke gue, biar keluarga gue yang ngerawat"
"nope"
"lo!! kasih nggak!" ahn hana, ibu mertua nya dulu hendak mengambil si bayi sebelum suara hakim terdengar
"nyonya, bisa kembali ke tempat duduk anda?"
dengan geram wanita itu kembali di kursi dan duduk dengan kasar
"mari mulai.."
°-° °-° °-° °-°
"saudara junghwan, apakah anda mau bercerai dengan ananda sireom?"
"saya mau"
"apa alasan anda mau bercerai dengan nya?"
"pihak sireom sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada saya hakim"
jeongwoo menoleh kaget ke arah junghwan. jujur saja walaupun dia menemani junghwan di rumah sakit dia tidak tahu kalau si manis adalah korban kekerasan
"ada bukti?"
"ada hakim, saya memfoto bekas luka saya di punggung dan paha dalam sekaligus perut saya"
"perlihat kan kemari" junghwan menyerahkan satu bayi nya ke jeongwoo yang langsung sigap menerima nya dan mengeluarkan ponsel nya dan menghampiri si hakim untuk memberikan bukti. si hakim mengangguk-angguk dan junghwan kembali duduk di sebelah junghwan. hakim itu terlihat bicara dengan kedua jaksa di sebelah nya
"saya memutuskan saudara so junghwan dan ji sireom resmi bercerai dan hak asuh ketiga anak nya jatuh kepada pihak so junghwan. ji sireom di jatuhi hukuman 5 tahun penjara dan denda 15 juta atas kasus kdrt kepada saudara so junghwan
°-° °-° °-° °-°
"saya beneran harus cari pekerjaan buat ngerawat tiga buntut saya nih dok. dokter ada rekomendasi atau lowongan?"
"ada, jadi istri saya"
"dok saya serius ah nggak mau bercanda"
"memang nya kamu tidak mau jadi istri saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
doctor °-° woohwan
Randomjeongwoo memang bukan ayah kandung si kembar, tapi dokter muda itu lah yang akan selalu di panggil 'ayah' WOOHWAN LOKAL‼️