first and last.

12 0 0
                                    

Dunia malam.
Itulah kini yang dilakoni oleh seorang pemuda berumur 20tahunan itu. Bukan tanpa sebab ia terjun kedalam nya. Karena keadaan yang mendesak dan juga beberapa alasan yang mendukungnya.

Ia membutuhkan pekerjaan agar ada uang pemasukan untuk menghidupi dirinya. Mencukupi kebutuhannya.

Dirinya yang sudah kesana kemari, dari satu kota ke kota lain lagi. Berbagai macam pekerjaan sudah ia naungi. Hingga sampai ia pada dunia ini.

Denial.

Itulah ia. Sebenarnya ia tak tau jelas detail pekerjaannya. Karena sang kaka yang menawarkan pekerjaan nya itu mengatakan jika ia hanya menjadi teman minum saja. Tidak lebih.

Namun nyatanya saat ia pertama masuk kerja yang ia lihat membuatnya diam. Mencerna apa yang terjadi dan akan seperti apa.

Sebab ia yang masih baru juga awam dalam hal ini. Ia hanya diam memperhatikan bagaimana 'pelayan' yang lain 'bekerja'

'Apa ia harus seperti itu juga' ucapan dalam benaknya. Sungguh ia tak mau. Apakah harus? Apa yang harus ia lakukan sekarang? Kakaknya benar-benar keterlaluan.

'Bodoh' satu kata menyimpulkan semuanya.

Kenapa ia harus percaya kata-kata kakak sialannya. Yang sudah jelas ia sendiri sudah tau bagaimana sifat kakak satu-satunya itu.

Seorang pembual yang handal.

Menjengkelkan.

'Oke mari kita coba saja' finalnya.

Ia duduk di sofa ruang tunggu, sampai ada 'tamu' yang membawanya.

Gugup ia rasakan. Karena ini pertama kalinya. Seumur hidup, meski ia hidup liar diluar sana; ia tak Sampai bergerak sejauh ini.

Pikirannya kacau. Tambah kacau.

Niat awal ia mengambil job ini karena sekalian ingin melampiaskan permasalahan nya. Namun, malah membuatnya semakin terperosok kedalam sana.



*





Tamu pertamanya ia dapatkan. Seorang bodyguard memanggilnya untuk masuk kedalam bar, ia dituntun menuju meja tempat tamunya berada.

Dipersilahkan nya ia duduk disamping seorang pria tua.

'Mengesalkan' dalam hatinya.
Kenapa ada pria tua bangka yang masuk sini? Apa ia tidak berpikir pada umurnya? Anak istri atau mungkin ia sudah bercucu?. Memalukan. Dasar para pria bajingan. Itulah yang ada dipikirannya.

Eh tunggu. Dia juga seorang pria. :|

Sial.

Oke, dia harus bersikap biasa saja. Ia mulai mengajak pria tua itu berbincang dengan suara yang agak dikeraskan karena bertabrakan dengan suara bising dari Musik didalam sana.

Beberapa waktu, ia ambil kesempatan mengambil sebatang nikotin menyalakan nya , lalu menyesap alkohol yang ia tuangkan kedalam 2gelas untuknya dan si pria tua.

Sungguh sebernarnya ia muak. Semakin muak. Ia hanya ingin melampiaskan dalam pekerjaan ini. Namun malah membuatnya tertekan.

Beberapa waktu berlalu. Tak lama dari itu si pria izin mengangkat telpon, lalu ia pergi ke luar Bar.

Hezel. Laki-laki berkulit tan itu masih santai menyesap nikotin dan alkoholnya secara bergantian. Menikmati sembari memikirkan jalan keluar.

Di sela-sela itu, seorang penjaga mengatakan jika si pria tua itu pergi.

Sial.

Lantas Hezel kembali ke ruang dimana ia menunggu tadi.

'Oke, not bad. Setidaknya ia tidak tersentuh dan lumayan ia mendapat asupan pelampiasan.' dalam benaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KYU BAR _ MAHAE (Oneshoot) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang