The Moonlight 【Discontinue】

prolog

Kesedihan, kemarahan, dan kebencian mendalam yang menyebabkan trauma.

Pemikiran para orang dewasa yang lebih mementingkan egonya sendiri. Menyeret gadis kecil tidak bersalah kedalam hidup yang menyedihkan.

Seorang gadis kecil yang polos, tumbuh dengan kenangan mengerikan, tumbuh dengan bayangan mengerikan dimasa lalu nya.

Membuatnya menjadi gadis yang menyedihkan.

Gadis menyedihkan itu beranjak dewasa. Dengan penyesalan yang masih menghantuinya, dengan bayangan mengerikan yang masih menempel padanya.

•

•

•

"Sedang apa kau? Melamun lagi?" Tanya seorang lelaki tua kepada seorang gadis dihadapanya.

Disana, ada 3 orang yang sedang duduk didepan meja makan, menyantap sarapan. Ada pria tua, nyonya muda, dan seorang gadis.

Mereka duduk membundar didepan meja makan. Berusaaha menyantap sarapan mereka dengan tenang.

"Aku tidak melamun, aku sedang makan, nih" ujar sang gadis menjawab pertanyaan lelaki didepanya.

Pria itu menarik nafas panjang.

"LALU APA? KENAPA MAKAN LAMA SEKALI?"
Bentak lelaki itu, membuat nyonya dan sang gadis tersentak kaget. "KAU MAU MEMPERMALUKAN AYAHMU DIHARI PERTAMA SEKOLAH? KAU MAU DATANG TERLAMBAT?"
Lanjut lelaki itu sambil menaikan nadanya.

Nyonya dan gadis itu lagi lagi tersentak kaget.

'Kenapa ayah berlebihan sekali? Ini masih satu setengah jam untuk memulai kelas pertama' batin sang gadis. Ia sebenarnya ingin berbicara begitu kepada ayahnya, namun dia terlalu takut untuk mengatakanya.

Ayahnya malah akan membentaknya lagi.

Gadis itu menghela nafas panjang dan menjawab "iya ayah, aku akan makan dengan cepat". Pada akhirnya itulah yang ia katakan.

"Sudahlah haewon, ayah tidak ingin bertengkar denganmu dihari pertama SMA mu" ucap lelaki itu.

'Tapi kau baru saja membentakku' jawab gadis itu dalam hati, sembari menggaruk tangannya yang gatal.

✿✼:*ﾟ:.｡..｡.:*･ﾟﾟ･*

Ya, nama gadis itu adalah oh haewon.

Dan pria tua yang membentaknya tadi adalah ayahnya, oh jiho.

Sementara seorang nyonya yang dari tadi hanya diam menyimak itu adalah ibu tiri haewon, bae irene.

Ibu kandung haewon sudah lama meninggal akibat mengenaskan. Sekitar 10 tahun yang lalu. Saat itu haewon masih berusia 6 tahun. Dan kakaknya mungkin berusia sekitar 8 tahun-an.

Selepas kejadian itu, haewon hanya tinggal bertiga dengan ayah dan kakaknya.

Sejak ibu haewon meninggal. Sifat ayah haewon menjadi sangat berubah.

Haewon tau perasaan itu, pasti sangat sakit ditinggal oleh orang yang sangat dicintai.

Malang sekali nasib Haewon kecil, dia harus mengalami dan melihat sendiri kejadian yang menimpa ibunya 10 tahun yang lalu.

Saat itu ia masih kecil, tidak bisa membantu banyak untuk ibunya saat kejadian itu terjadi.

Karena tragedi itu, ayah haewon mulai terlalu membatasi kegiatan sosial putra putrinya, membatasi pertemanan mereka. Bahkan terkadang juga sampai melakukan tindak kekerasan kepada mereka.

Lalu sekitar 1 tahun yang lalu, ayahnya menikah dengan bae irene.

Bae irene memiliki umur yang jauh berbeda dengan oh jiho. Bisa dibilang dia masih sangat muda untuk menikahi laki laki tuwir itu.

Tapi Itu sedikit menguntungkan bagi haewon. Karena setelah menikah lagi, ayahnya sudah jarang melakukan tindak kekerasan pada haewon dan kakakanya.

Namun tetap saja, kebiasaan ayahnya yang terlalu strict kepada mereka itu tidak akan pernah hilang.

Haewon pun sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan ayahnya yang suka mengatur kegiatanya. Itu normal baginya.

Gadis itu menganggap semua ayah didunia juga seperti itu.

Sungguh gadis yang menyedihkan.

Namun Sebenarnya bukan hanya itu alasan haewon menerima dan patuh saat ayahnya terlalu mengekangnya. Ada alasan lain.

Sedangkan kakaknya, dia tidak setuju dengan ayahnya yang terlalu strict itu. Dia bahkan jarang pulang kerumah. Juga jarang bertemu dengan haewon dan ayahnya.

Sudah 1 tahun semenjak ayahnya dan irene menikah lagi. Kakak haewon tidak pernah  pulang kerumah.

Setahun lalu tepat 3 hari setelah ayahnya menikah lagi. Kakak haewon pergi dari rumah, dan belum pulang sampai sekarang.

Kehidupan keluarga ini memang sangat menyedihkan. Dan penuh pertanyaan.