dia adalah laki-laki yang kutemui disaat aku sedang rapuh. memang dia bukan cinta pertama ku, tapi dia datang kepadaku disaat aku tidak mempercayai siapapun. dia hadir dengan apa adanya dirinya,
datang kepadaku membuatku tertawa lagi, sifatnya yang tidak pernah kutemui di laki-laki lain,dia yang selalu memberikan tawa yang sangat bahagia, dia bisa memberikanku rasa nyaman dan aman yang tidak bisa orang lain berikan kepadaku, menjadi tempat ku untuk pulang dan beristirahat sejenak.
dia adalah laki-laki yag tidak sengaja bertemu denganku. dia datang kepadaku menyembuhkan lukaku, membuatku kembali tertawa, memberiku rasa bahagia dan nyaman yang saat itu tidak seorangpun bisa memberikannya, dan telah ku anggap sebagai rumah kedua untukku bersandar,
tapi sekali lagi aku dikecewakan, dia memberikan luka yang lebih dalam di tempat luka yang telah sembuh sebelumnya, dan aku juga telah disadarkan kenyataan, bahwa dia memang bukan untukku.
hebatnya dia membuatku tak ingin mengenal siapapun selain dia. dia sederhana, dan aku suka itu.dia membuatku kecewa dan aku tidak bisa membencinya karena nyatanya bahagia yang dia berikan terlalu besar sehingga untuk sekedar melupakan pun aku tidak bisa.
dia indah sangat indah, dia mampu membuatku tertawa dengan candaan ringan nya, dia mampu mengingat hal-hal kecil tentang ku, sepele tapi tidak semua orang bisa. dia mempunyai caranya sendiri untuk menegurku saat aku salah.
dia selalu terlihat manja dan kekanak-kanakan saat denganku namun bersikap sebaliknya saat di luar, dia mampu membuatku terpana dengan caranya memperlakukanku, sikapnya yang dewasa tapi juga kekanak-kanakan membuatku bingung sekaligus kagum.
dia sukses membuatku jatuh cinta, jatuh yang benar-benar tak berujung, karena setelah mengenalnya aku lupa untuk berhenti mencintainya, dia mampu membuatku lupa bagaimana hidupku tanpa dia,
dia mampu menyempurnakan kekuranganku, dia mampu membuatku merasa dihargai, dia mampu membuatku tak sabar menunggu hari esok hanya untuk menanti sapaan pagi dari nya, dia adalah bagian terindah sekaligus bagian tersingkat dalam hidupku,aku tidak menyesal pernah mengenalnya walaupun kami harus berakhir dengan cara yang tak aku inginkan.
mengenalnya adalah bagian favoritku
karena dia adalah Sagara Adhiyaksa.
YOU ARE READING
Bahagia Sementara
Romancejika senja mengalah untuk malam, maka aku juga akan mengalah untuk takdir.