Asrama Bujang Tampan

1.3K 92 24
                                    

Kamar 69

"WOONG!! cepetan napa, gua dah kebelet nih mau lahiran!" teriak Junhyeon sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Sabar dikit napa, Yeon. Salah lu sih naruh cermin di kamar mandi, pasti Jiwoong kelamaan mandi gara-gara sifat narsisnya yang amit-amit itu." Celetuk Seunghwan sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Sementara Jiwoong dikamar mandi tidak menghiraukan perkataan Junhyeon dan melanjutkan memijat wajah nya yang sedang dibersihkan menggunakan sabun. "Cermin, cermin, siapakah yang paling tampan di dunia ini?" Jiwoong berhenti mengusap wajahnya, dan membilas nya dengan air. Lalu kembali bercermin sambil tersenyum narsis. "Ah, tentu saja pria bernama Kim Jiwoong. Nikmat apalagi yang engkau dustakan wahai pria tampan".

"Cepetan bajingann! Ritual narsis lu nanti aja diluar, udah pembukaan ke 5 nih guee" Junhyeon memohon sambil memegangi perutnya.

Beberapa saat kemudian, Jiwoong membuka pintu kamar mandi dan bergegas mengambil handuk untuk mengeringkan rambutnya. Tanpa basa-basi, Junhyeon langsung masuk kedalam dan mengambil posisi untuk buang air besar.

Broot

Suara kentut keluar dari dalam kamar mandi yang menggema, Jiwoong dan Seunghwan reflek mengepakkan tangannya untuk menghindari bau kentut Junhyeon.

"Habis makan telur busuk kayanya nih, anak." Celetuk Jiwoong dengan ekspresi sinis.

Tok tok tok

"Kak Jiwoong, ada didalam gak? Ini aku Seowon." Suara itu terdengar dari luar kamar.

"Hadeh, repot ya. Pagi-pagi dah disamperin bini." Sindir seunghwan.

"Iya, dek. Tunggu sebentar." Jawab Jiwoong sambil santainya membuka pintu dengan setengah telanjang, sengaja ingin memamerkan perut sixpack kepada adik tingkatnya tersebut. Wajah Seowon sedikit memerah dan sekilas terpana melihat Jiwoong. "Kenapa dek, kok pagi-pagi udah kesini aja?"

"E-eh, anu kak," Seowon menunjukkan sekotak tepak nasi yang cukup besar. "Aku tadi habis masak, kebetulan masaknya kebanyakan. Kaka makan ini ya, bisa barengan juga sama kak Junhyeon, kak Seunghwan" kini mata Seowon mendapati Seunghwan yang berdiri dibelakang Jiwoong. "oh, pagi Kak Seunghwan." Sapa Seowon sambil membungkuk, Seunghwan menyapa balik dengan senyuman gigi kelincinya.

Jiwoong mendelik kebelakang dan kembali menatap Seowon dengan tatapan cemburu, jari Jiwoong mencubit pipi Seowon dan bibirnya sedikit cemberut. "Liatnya sini aja dong, yang ganteng disini doang." Seowon membalasnya dengan sedikit kesal. "Apasih kak! Aku kan cuma nyapa," Seowon memberi kotak bekal itu dengan paksa kepada Jiwoong. "Nih ambil, aku mau balik ke kamar. Kaka jangan lupa makan, ya. Bagi-bagi juga sama yang lain!" Celoteh Seowon sambil berbalik badan dan sedikit berlari di lorong menuju ke kamarnya.

Dari belakang Seunghwan mendekat dan menilik yang ada ditangan Jiwoong. "Wih, rezeki dipagi hari. Enak ya punya bini pengertian, Woong." Jiwoong membalasnya dengan tatapan sinis, ia kembali duduk di meja belajarnya dan mulai membuka kotak nasi tiga lapis yang berisikan dadar gulung, acar, dan sosis goreng. Jiwoong tersenyum dan langsung memakannya dengan sepenuh hati. Ia berbalik menghadap ke Seunghwan sembari masih mengunyah makanannya dengan psosisi duduk satu kaki diatas kursi. "Wan, lu sama Yeon setengahan aja ye, dua lapis buat gue semua."

Junhyeon tiba-tiba keluar dari kamar mandi sambil mendobrak pintunya, lalu bergegas menghampiri Jiwoong yang sedang makan. Ia lalu merebut tepak makan Jiwoong. "Buset dah, enak banget ini, bang. Bagi lah satu lapis." Tanpa pikir panjang Junhyeon langsung memakan dadar gulung nya. Jiwoong langsung merebut kembali tepak makan tersebut, lalu ia memisahkan dua lapis dari tepak makannya. "Asal rebut aja, tuh. Masakan buat gue juga, kek orang miskin kelaparan aja lu berdua."

Asrama Boys Planet [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang