Rebirth of the Heavenly Empress [END]

221-225

Bab 221 Bab 221 Dokter Jenius Pertama

Setelah beberapa saat keributan di sana, sebuah wajah muda muncul, "Hei, Dugu Yusheng, kamu tidak terlihat cacat! Kenapa kamu lari saat kita akan saling berhadapan?!"

Dugu Yusheng mengerutkan kening, matanya tajam, "Kamu dimana?"

Dia mengulanginya.

Seolah-olah merasakan kejengkelan Dugu Yusheng, Dekan mengambil kembali kata-kata itu dan melihat sekeliling, "Saya sedang transit di bandara dan bersiap untuk pergi ke Pulau Kosi, apakah menurut Anda saya memiliki pesawat khusus ke mana pun saya pergi, seperti Apollo dan Bai Ye ..."

“Tidak apa-apa di bandara transit, datanglah ke Pusat Internasional dulu.” Dugu Yusheng memotongnya.

"Apa?" Dean mengangkat alisnya.

Dugu Yusheng menunduk, "Sesuatu terjadi padanya."

Ini dia, tak perlu dikatakan nama spesifiknya.

Siapa pun di grup akan tahu siapa itu.

Dean masih di bandara, dia masih memegang tiket di tangannya, dan dia mengantri untuk naik ke pesawat.

Saat Dugu Yusheng mengatakan itu, dia membeku.

“Tuan?” Gadis di belakangnya melihatnya berdiri diam untuk waktu yang lama, jadi dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya dengan suara rendah, wajahnya memerah, mungkin karena orang di depannya terlalu tampan.

Dean memiringkan kepalanya, alis dan matanya sangat indah.

Mengenakan pakaian serba putih.

Terhadap cahaya, ada semacam keanggunan yang tidak bisa dilihat secara langsung.

Bahkan dengan senyuman, orang bisa merasakan jarak.

"Maaf." Deans akhirnya sadar, dia mundur selangkah dan membiarkan gadis itu pergi dulu.

Alis dan mata yang diturunkan sedikit jernih, dan Deans menunduk, dia melihat tiket pesawat di tangannya, dan tanpa ragu, dia mengambil tiket pesawat dan membuangnya ke tempat sampah tidak jauh.

Ketika dia keluar lagi, dia memakai kacamata hitam.

Masih ada senyuman di sudut mulutnya, tapi jika ada kenalan di depannya pasti bisa dilihat bahwa senyuman di mulutnya sedikit berbeda dengan lupa.

Dugu Yushen di sini memutuskan panggilan video.

Beralih ke ruang gawat darurat, dia mengabaikan masalah larangan merokok di rumah sakit, dan langsung menyalakan rokok, ekspresinya masih sangat tenang.

“Apa yang terjadi hari ini?” Dugu Yusheng menoleh dan menatap Yu Xiangyang dan yang lainnya.

Dia memiliki terlalu banyak harta Qing di tangannya, jadi dia secara alami sangat akrab dengan mereka bertiga, Xiang Yang.

Yu Xiangyang mengepalkan tinjunya, matanya berkilat marah, "Kejadian ini jelas bukan kecelakaan biasa."

Setiap orang yang bisa masuk ke ruang apotek adalah elit, bagaimana bisa terjadi ledakan apotek, apalagi jika salah satunya adalah Su Huiqing.

Terutama, Su Huiqing tidak bisa melarikan diri.

Inilah yang paling dia curigai.

Dia tahu sejauh mana keterampilan Su Huiqing.

Bahkan dia bisa melompat keluar jendela dalam situasi itu, apalagi Su Huiqing.

Tapi Su Huiqing tidak melakukannya, dan entah kenapa tidak sadarkan diri.