🍀 Prolog

80 40 10
                                    

Haii cintaaa" kuuu, kata pertama yang aku ucapkan adalah permintaan maaf karena cerita ini aku rombak + ganti cover. Aku takut kalian kecewa sama alur yang baru ini :(

Semoga kalian suka yaa dengan versi baru nya :)

°•DAMCHELL•°
.
.
.

DAMIAN KECIL

CHELLY KECIL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHELLY KECIL

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

:《 P R O L O G 》:

•••

"Semoga kita bertemu kembali wahai sahabatku."
_Ferginores Damian Lewis_

•••

Di sebuah taman yang sangat sejuk, terdapat dua anak kecil yang sedang bermain. Lebih tepatnya taman itu berada di rumah Chelly. Chelly sudah kenal dengan Damian sejak ia masih berumur dua tahun dan Damian mengenal Kiara saat ia berumur empat tahun. Hanya beda dua tahun saja

Chelly menghampiri Damian yang tengah mengelus kucing untuk mengajaknya bermain. "Mian, ayo main kejar-kejaran," ajak Chelly.

Damian memandang Chelly di sampingnya lalu menggelengkan kepalanya. "Aku nggak mau main kejar-kejaran, Mian takut jatuh nanti," tolak Damian.

"Yaudah kita nggak usah main kejar-kejaran, kita duduk aja di sana," ujar Chelly menunjukkan tempat duduk yang berada 'tak jauh dari mereka saat ini kepada Damian.

"Yaudah ayok."

"Ayok."

Mereka langsung menghampiri sebuah kursi yang di desain menurut unik dan di cat coklat. Mereka pun langsung duduk menikmati hawa sejuk.

"Mian, aku mau kasih sesuatu sama kamu," kata Chelly, memulai pembicaraan.

Damian menoleh ke sisi Chelly. "Kamu mau kasih aku apa?" tanya Chelly penasaran.

Chelly mengambil kalung dari dalam saku celananya. "Aku mau kasih kamu kalung. Yang warna ungu untuk kamu dan yang warna biru untuk aku," jawab Kiara lalu menyodorkan kalung berbentuk bulan sabit itu kepada Damian.

"Tapi kamu harus janji, jangan lepas kalung itu sampai kita besar dan jangan kasih kalung itu sama orang lain," pesannya pada Damian agar tidak memberikan kalung itu kepada orang lain.

Damian mengangguk mengerti. "Oky, Mian janji nggak akan kasih kalung ini sama orang lain."

Chelly diam sejenak kemudian langsung menjelaskan maksud dirinya memberikan kalung itu kepada Damian. "Mian, aku kasih kalung ini marena aku mau pindah rumah. Jadi, kalau kamu kangen kamu keluar rumah aja lihat bintang-bintang lalu kamu pegang kalung itu."

Raut wajah Damian berubah seketika menjadi sedih setelah mendengar penjelasan dari Chelly. "Kamu mau pindah rumah di mana?" tanya Damian dengan mata telah berkaca-kaca.

"Aku mau pindah rumah di Bandung."

"Kalau kamu pindah, siapa teman mainku?"

Chelly menghembuskan napas kasar merasa 'tak rela untuk berpisah. "Kan banyak teman kamu di sini, bukan aku aja.

Kemudian Chelly membalikkan badan Damian kehadapannya dan berkata, "Elly janji, Elly bakal ketemu lagi sama Mian dan main sama-sama lagi." Dengan nada lembut.

"Kamu harus tepatin janji kamu."

Chelly mengangguk. "Iya Mian, Elly akan tepatin janji," balasnya seraya tersenyum manis.

"Yaudah Mian mau pamit pulang dulu." Damian berpamitan untuk pulang.

Setelah berpamitan, Damian bangkit lalu melangkah pergi seraya melampaikan tangan ke arah Chelly.

"Babay Elly." Damian melampaikan tangan ke arah Chelly.

"Babay!"

Mereka pun kembali ke rumahnya masing-masing dan melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.

¤¤¤

Hola, Thancuu yang sudah membaca prolognya💗

Yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya ini, cuuss di lanjutin membaca sampai
chapter terakhir.

Jangan lupa untuk kasih vote and komen otey😉👌

Bantu follow akun author yaa, cantik 🌷
Flowerisz_

Okeey segitu aja, baayy guys 👋

Tertanda,
Nyonya besar🌷

DAMCHELL [ Dirombak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang