..."noona, nanti kalau Jungwon sudah sembuh kita pergi piknik bersama ya ? Taki bilang dia sering piknik bersama ayah ibunya di tepian sungai Hangang. aku juga ingin sekali mencobanya. ya ya ya...?"
"sssht,, jangan bicara terlalu keras. nanti appa terbangun. kasian appa baru tertidur"
"maaf noona, jadi noona mau kan ?"
samar-samar telinga Jay menangkap percakapan dua orang yang berada di ruangan yang sama dengannya. perlahan kedua matanya terbuka dan mengernyitkan keningnya saat cahaya matahari mulai menerpa kornea matanya. dia baru tertidur di jam 6 pagi karena semalaman berjaga, takut-takut kalau Jungwon terbangun dan membutuhkan sesuatu.
matanya melirik ke arah jam tangannya dan melihat angka pendek berada di angka 7. hah, dia hanya tidur selama satu jam.
"eoh, APPA"
Jungwon memekik girang saat melihat ayahnya sudah terduduk di sofa tempatnya tertidur tadi.
"APPA APPA, JUNGWON MAU PELUK" pekik Jungwon lagi sembari merentangkan kedua tangannya lebar-lebar
"Jungwon, jangan teriak-teriak.. nanti kepalanya sakit lagi" ujar Sunghoon.
tenang, semalam dia pulang kok tapi jam 6 tadi dia sudah kembali ke rumah sakit karena dia yakin Jay pasti tidak akan sempat untuk beristirahat. eitss, jangan berpikir Sunghoon mengkhawatirkan si bajingan tampan itu ya.. dia melakukan ini murni hanya karena Jungwon kok
mendengar peringatan Sunghoon, Jungwon lantas meringis lebar "maaf lagi noona" ujarnya dengan suara berbisik
menggemaskan. hanya itu yang bisa Jay gambarkan untuk anak semata wayangya. bibirnya melengkung naik.. menampilkan senyuman tampan yang jarang sekali ia tunjukan di depan orang-orang. sesaat kemudian tubuhnya bangkit dan kakinya melangkah mendekat ke brangkar Jungwon.
Sunghoon yang sebelumnya duduk di kursi kini berdiri dan membiarkan Jay menepatinya. karena dia yakin Jay pasti ingin menyampaikan banyak hal kepada Jungwon.
perahan tangan Jay terangkat lalu telapak tangan besarnya membingkai pipi berisi anaknya.
"Jungwon sayang, maaf.. maafkan appa yang kemarin membentakmu. maaf sudah membuat Jungwon takut dan akhirnya sakit seperti ini. appa..."
"aniyyooo~" potong Jungwon dengan nada yang terdengar sangat menggemaskan di telinga Sunghoon. astaga, bagaimana bisa si bajingan itu punya anak selucu Jungwon? tidak terima sekali Sunghoon jadinya.
tangan kecil Jungwon terangkat dan ikut membingkai rahang tegas ayahnya "Jungwon sayang appaa~..."
"...Jungwon minta maaf karena kemarin menolak appa. Jungwon janji Jungwon tidak akan mengulangi lagi. Noona cantik bilang appa sayang sekali sama Jungwon jadi Jungwon tidak boleh buat appa sedih lagi"
Jay melirik ke arah Sunghoon yang sejak tadi berdiri bersebrangan dengan ranjang rawat Jungwon. gadis itu nampak salah tingkah saat di lirik seperti itu oleh Jay.
apa dia salah lagi ?
000
"pst..""apa? kalau kau hanya mau mengemis lowongan kerja di outlet ayahku maka aku tidak mau" sahut Sunoo dengan cepat. dia ini sedang sibuk menyusun kertas bab-bab skripsinya yang baru saja ia print
"ck, apa menurutmu aku ini hanya pengemis loker?"
"iya"
BUGH