"Btw kamu smu Ceria kan?" tanyanya masih dengan wajah datar tanpa ekspresi
"Huum. Jadi lawan kami ini Smu Bintang ya?"
"Betul sekali, ngomong-ngomong ini tempat suporter Smu Bintang." Katanya masih menggenggam tanganku.
Spontan aku mengibaskan tangannya karena terkejut, apa lagi saat melihat Vera sang ketua Cheer mendelik kearah kami.
Dengan panik kami berempat meninggalkan tempat itu kalau nggak mau dibikin peyek sama Vera. Setyo tertawa ngakak melihat tingkah kami, duh malunya.
Pertandingan ini adalah pertandingan final, tak heran suara berisik dari pendukung terdengar lebih keras dari biasanya. Aku yang biasanya males nonton basket akhirnya juga ikut larut dengan semangat teman-temanku yang lain.
"Yey." teriak penonton Smu Ceria, kami saling berpelukan satu sama lain karena senang sekolah kami memenangkan pertandingan.
Diluar gedung kami sengaja menanti anggota Moket untuk memberi semangat.
"Ris..." Isye menunjuk dengan dagunya.
Kami bertiga melihat kearah yang ditunjuk oleh Isye, Setyo dengan langkah coolnya sedang menuju kearah kami.
"Ehm..." dia menggaruk kepala sating sendiri.
"Ris kamu pulang dengan siapa? Kalau pulang sendiri, aku antar saja."
Belum sempat menjawab aku sudah merasakan ada yang merengkuh bahuku.
#cerita ini sudah dihapus karena sudah diterbitkan. Bila berminat untuk membacanya bisa download gratis melalui playstore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bukuoryzaee.ujianluvnesia
Terima kasih#
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujian Luvnesia(1)
FantasySinopsis 👇 Kamu tahu? Membuat janji dengan fairy itu menakutkan, tapi lebih mengerikan kalau mengikat janji dengan seorang penyihir. Siapa sangka keputusan Rista untuk mengikat janji dengan seseorang membuatnya terlempar ke negeri Luvnesia. Dia bah...