2.| Siapa yang nangis?

32 17 19
                                    

Cuaca hari ini tampak mendung, untung saja Nayara sudah lebih dulu tiba di sekolah. Gadis itu berjalan menelusuri lorong sambil menyandang tas bewarna tosca polos yang berisi buku-buku mata pelajaran hari ini.

Langkah Nayara terhenti saat seseorang tiba-tiba berlalu tanpa melihat kanan kiri, hampir saja mereka bertabrakan. Manik matanya mengikuti seseorang itu, sampai pada akhirnya berhenti di dekat mading yang sudah dipenuhi oleh siswa-siswi lainnya.

Dengan rasa penasaran, Nayara pun ikut melangkahkan kakinya guna mengintip apa yang ada di sana.

"Oalah, ekskul doang." Nayara pikir akan ada gosip terbaru, ternyata hanya poster promosi ekstrakurikuler.

Ini memang minggu kedua kenaikan kelas. Jadi wajar jika banyak poster promosi ekstrakurikuler di pajang, untuk menarik adik-adik yang baru saja bergabung di sekolah ini pastinya.

"Ekskul baru nih, Ka."

Refleks Nayara menoleh, ia seperti mengenal suara itu.

"Join lah gue, lo gimana, Gal?"

Itu adalah Galen dan Rayanka, Rayanka tepat berdiri di sebelah Nayara, membuat hati sang empu dag dig dug tak berarutan.

Aduh jantung gue nggak aman.

"Gua? Nggak dulu, bukan bidang gua," balas Galen, manik pria itu bertemu dengan manik mata Nayara.

Nayara tersenyum kaku, lalu dibalas senyuman pula oleh Galen. "Pagi, Nay."

Rayanka yang mendengar itu refleks menghadap ke samping, tampak Nayara sedang tersenyum ke arahnya.

"Pagi, Calon Pacar," sapa Nayara pada Rayanka yang mampu membuat bulu kuduk Rayanka merinding.

"Kurang-kurangi bikin gue merinding, Nay," peringat Rayanka.

Gadis itu hanya tersenyum cengengesan.

"Parah, bisa-bisanya Rayanka di sapa, sedangkan sapaan gua nggak di anggap apa-apa," ucap Galen dramatis sembari berpura-pura menghapus air mata, alay memang.

"Nggak usah alay."

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melangkah pelan-pelan dengan ide jahilnya.

"DORR!!!"

"ANDIN GOBLOK!" teriak Galen. Pria itu mengusap-usap dadanya.

"Kagetan lo, lemah!" ejek Andin pada Galen.

Galen menggulung lengan bajunya, bersiap-siap mengambil ancang-ancang untuk menggampar gadis yang mengejutkannya tadi. "KU GAMPAR KAU DENGAN BISMILLAH!"

Plakk

Satu pukulan lemah tiba di bahu Andin.

"What the fuc-?! INI KDMS NAMANYA!" sorak Andin. Gadis itu mengelus-ngelus bahunya, pura-pura merasa sakit.

"Apaan KDMS?" tanya Rayanka.

"Kekerasan Depan Mading Sekolah!" seru Andin.

"Nggak jelas, lu," kata Galen, emang suka nyari gara-gara orangnya.

"Lo yang nggak jelas! Liat aja lo, gue black list lo dari acara party ulang tahun gue!" balas Andin, lalu segera menyeret Nayara menjauh dari kedua pria tadi dengan Nayara yang pastinya meronta-ronta minta dilepas.

"Gue di black list, Ka."

Rayanka tampak bingung. "Lo pengen dateng ke acara ulang tahun Andin?"

Galen mengangguk pelan. "Gua udah siapin ular cobra untuk kado ulang tahun dia."

"Ular cobra?! Waras lo?" Rayanka benar-benar tidak habis fikir melihat tingkah teman freaknya yang satu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAY-RayankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang