Prolog

2 0 0
                                    


Ia terbangun dari tidurnya. 'Perasaan apa ini?'.  Ia merasa seolah ada bayangan seseorang didepannya. Namun bayangan itu seakan-akan semakin dekat. 'Tunggu dulu bayangan itu adalah seorang gadis. Siapa gadis itu? Sepertinya ia pernah bertemu dengannya, tapi dimana.....' ia tidak ingat sama sekali.

Gadis itu menghampiri dengan tergesa-gesa. Wajahnya tampak khawatir, poninya menutupi air mata yang membanjiri wajahnya. Ia menangis sembari menatap laki-laki yang kini terbaring tidak berdaya di ranjang. "Kau sudah siuman? a....aku sa..ngat le..ga." ucapnya terbata-bata.

'Kenapa gadis itu menangis? Apa ia pikir diriku tidak akan bangun lagi?' Pikiran-pikiran itu terus menerus menggrogoti otaknya. Ia terdiam memandang gadis mungil itu. Gadis itu tersenyum ramah padanya sembari mengusap air matanya. Ia memberi secangkir cokelat panas. Katanya cuaca hari ini kurang bersahabat.

Cuaca di luar sangat dingin, mungkin sebentar lagi akan turun salju. Angin dingin yang menusuk tulang seakan menyuruhnya untuk meminum cokelat panas yang telah dihidangkan gadis itu. Ia meniupnya lalu meneguk hingga memasukkannya kedalam tenggorokan. Hangat. Perutnya jadi terasa hangat dan badannya menjadi lebih 'fresh'.

Tapi siapa gadis yang perhatian itu sampai ia rela merawatnya? Kenapa ia mau membantunya? Apa kami punya hubungan? Tapi hubungan seperti apa? Kalau iya benar. Ia akan berusaha menjadi partner yang baik untuknya. Ia ingin sekali mengingat kenangannya dengan gadis itu, tapi semuanya nihil. Ia hanya mengingat sedikit rekaman kecelakaan yang menimpa dirinya. Kembali mengingat membuat otaknya menjadi sakit. Gadis itu melihat dan mencoba menenangkan sambil berkata "Kau tidak apa-apa? Tidak usah memaksa mengingat apapun. Tenangkan dirimu dan istirahat saja." Gadis itu menatap dengan senyum manisnya. Ia tampak bahagia mengetahui bahwa laki-laki di hadapannya itu telah sadar sepenuhnya.

Seandainya ingatannya bisa kembali pulih. Ia ingin mencari tahu siapa gadis baik hati yang merawatnya ini.  Mungkin ia hanya harus berusaha mengingat kebaikan gadis ini.

My Boyfriend Is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang