prolog

4 1 1
                                    

SYAIR SUNYI

Semilir angin menerpa tak berkesudahan
Selaras hati membendung rindu
Dinginpun enggan pergi agar membeku

Setiap hari harapanku berjalan

Namun, dimanakah pelabuhanku ?
Kapankah akan sampai ke pemukiman ?
Walau lama nan jemu hanya satu hati yang ku rindu

Inikah syair rasa manusia ?
Berirama, berbeda, satu jua

Menolak mengandai-andai sebab takut terpijak duri tertusuk belati
Hentilah tangan menabur garam diluka dalam
Sungguh perih

Banyaknya kumbang-kumbang berlalulalang
Menawarkan diri menghinggapi tangkai
Sedetikpun tidak berminat
Kumau mendua hati

Senyumku terus mengembang kala syair sunyi ketulusan rindu kasih terkabulkan

teruntuk yang teristimewa, Ilyasa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang