ikan mas istimewa

4 2 0
                                    

            Aku kira keajaiban seperti kucing yang dapat berubah menjadi manusia itu hanya ada di dalam cerita dongeng, dan orang yang biasanya terlibat adalah seorang putri kerajaan atau paling tidak seorang kembang desa, tapi ternyata aku salah. Tidak, bukan seekor kucing yang berubah menjadi manusia tapi seekor ikan mas,

            “Hai,” ucapnya singkat

            Aku yakin beberapa menit yang lalu aku baru saja kembali dari toko hewan peliharaan, dan aku yakin sekali sebelum aku pergi ke toko hewan peliharaan ikan mas yang dititipkan nenek ku masih berbentuk ikan mas, bukan seorang pemuda yang nampak seumuran denganku, dan sekarang dia malah mulai merapikan kamar kontrakan yang nampak berantakan ini, dia bahkan tak menganggap tatapan heran dariku itu berbahaya dia hanya sibuk dengan urusannya sendiri, tunggu bukannya seharusnya dia panik? Biasanya mahluk seperti ini akan takut kalau rahasia mereka bisa berubah menjadi manusia diketahui publik kan?

              “Kau tidak panik? Aku manusia tahu kau bisa berubah, kau tahu aku bisa memberitahu publik tentang itu.”

                Dia hanya menatapku dengan heran, yah hanya tatapan heran itu jawaban dari perkataanku barusan dia tak mengatakan apapun, dia kemudian beranjak menuju tempat cuci piring, sesekali dia nampak mual mencium bau tak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan piring kotor yang malas ku cuci, dia hanya menatapku dengan tatapan marah, aku hanya diam agak aneh rasanya ketika seekor ikan mas malah merapikan kamar kontrakanmu, aku memang terbantu tetapi agak aneh rasanya.

            “Kau lapar? Aku bisa memasakanmu makanan jika lapar, anggap saja itu uang muka karena aku akan tinggal bersamamu,”

            Dia tak menatap kearahku hanya fokus dengan tumpukan piring kotor yang sudah bertumpuk mungkin dari dua hari yang lalu,

              “Kau bisa memasak? Sejak kapan ikan mas   bisa memasak?” aku berujar bingung, seketika dia menghentikan kegiatan mencuci piringnya dan berbalik menatap ke arahku 

             “Dengar yah manusia, apa kau pikir ikan mas bisa berubah dan merapikan kamar kontrakanmu yang seperti pesawat pecah ini? Manusia yang baik, ku rasa kau bisa menyimpulkannya kalau aku bukan ikan mas kan?” semua tindakannya kecuali perkataannya adalah hal baik,

             “Jadi kau ini apa? Yokai?” tanyaku, selain yokai aku tak bisa memikirkan mahluk lain dan hal itu sepertinya membuatnya kesal,

              “Bukan? Lantas apa?” tanyaku bingung, dia menghela nafas kasar kemudian sedikit mengumpat tentang betapa bodohnya diriku dan sebagainya, dasar tidak sopan!

               “Aku bukan yokai ataupun roh jahat yang ingin menyelakaimu, aku ini ikan mas yang mengabulkan permohonan, ikan mas permohonan!”

                  “Jadi apa bedanya dirimu dengan ikan mas biasa?” ucapku agak kesal

                    Dia tak mengatakan apapun hanya menghela nafas kemudian merentangkan kedua tangannya. Ah, sepertinya perkataannya yang bilang kalau aku agak bodoh itu ada benarnya juga, walaupun agak kesal ketika mendengar seekor ikan mengatakannya. Tanpa meminta persetujuan dariku lagi dia langsung mencari bahan makanan dan mulai memasak, dan harus ku akui dia cukup telaten dalam memasak dan merapikan rumah, hanya cara bicaranya saja yang perlu diperbaiki.

                  “Ngomong-ngomong apa kau punya nama? Aku memikirkan beberapa nama jika kau belum punya,”

                 “Tidak perlu repot, aku juga tidak mau dinamai oleh orang bodoh,”

                  Jika bukan karena tingkah baiknya yang sudah membersihkan kontrakanku dan memasakan makanan yang enak bisa ku pastikan aku akan menghajar pemuda atau mungkin ikan mas yang ada di hadapanku sekarang ini,

“Aoi Fuji,”

“Hahahaha, nama macam apa itu? Gunung fuji biru? Nama itu terlalu bagus untuk seekor ikan mas!” ledekku

“Aku tak perlu memikirkan pendapat orang bodoh kan?”

ikan mas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang