Yah aku tidak terkejut, cerita seperti ini sering terjadi di buku-buku dongeng yang sering ku baca, melihat ku masih tak merespons ucapannya ikan mas itu nampak kesal,
“Kau cukup menyebalkan kalau diam seperti ini, pertama akan ku jelaskan sebenarnya mahluk seperti apa kami ini,”
Dia menarik nafas panjang, sedangkan aku mulai mengisi akuarium dengan air.
“Sebenarnya aku dulu juga manusia sepertimu, aku meninggal kurang lebih dua tahun lalu, tidak semua orang yang meninggal bisa menjadi mahluk sepertiku hanya jiwa-jiwa terpilih saja,”
Aku masih diam, belajar dari pengalamanku yang lalu jika aku menyelah saat dia bicara dia tidak akan menyelesaikan apa yang ingin dia bicarakan sebelumnya, aku tak pernah salah dalam menganalisis sifat seseorang, aku hanya sering salah dalam menjawab soal matematika.
“Ehm, aku bisa menggunakan sihir ringan seperti menciptakan barang-barang kecil seperti kunci kontrakan, dan aku juga bisa menghipnotis, tentu saja kemampuan itu tak akan mempan kepadamu yang merupakan majikanku,”
Ucapannya barusan telah menjawab kenapa dia bisa masuk ke dalam kontrakan padahal kuncinnya masih ada di tanganku, suasana diam beberapa saat dan ikan mas ini benci dengan suasana diam ini, oleh karena itu dia kembali membuka pembicaraan, aku sudah siap mendengarkan ucapannya saat dia mulai berdeham beberapa kali.
“Yah karena sorot matamu seperti bertanya bagaimana aku bisa mati, aku akan menceritakannya kepadamu,”
Padahal aku yakin sorot mataku saat ini sedang berkata ‘pakai bajumu bodoh!’
“Bukan mau sombong yah, saat menjadi manusia dulu aku ini salah satu siswa yang sangat berprestasi di sekolah, aku bahkan dijuluki ‘seribu piala’ oleh orang-orang di sekitarku, yah tidak heran sih soalnya aku cerdas begini,”
“Haah…. Membosankan,”
“Hei ini cerita sedih! Memangnya pantas kau merespons seperti itu?”
Aku kembali diam, jika dia dibunuh saat menjadi manusia aku tak akan heran, lagi pula orangnya sangat menyebalkan begini tak akan heran kalau dia mati dibunuh,
“Ibu ku itu sangat keras beliau selalu menyuruhku belajar tanpa henti, sepertinya beliau ingin aku menjadi sangat pintar hingga aku bisa menguasai dunia hahahaha! Semua yang ku kerjakan harus sempurna, tidak ada yang namanya juara dua ataupun tiga hanya ada juara satu, begitu kata ibuku,”
“Lalu kau depresi dan mengakhiri hidupmu sendiri?”
“Apa maksudmu? Kau bahkan tak tahu kenapa ibuku menyuruhku belajar kan?”
Sorot mata ikan mas itu nampak berharap aku bertanya, awalnya aku malas melakukannya dan berniat untuk diam saja sampai dia lelah berbicara seorang diri, namun akhirnya aku bertanya kepadanya karena merasa kasihan.
“Ayahku, ibuku menyuruhku belajar karena ayah itu adalah sampah, saat ibuku mengandung diriku ayah sudah berselingkuh dengan seorang wanita dengan rambut pirang yang jelek, dia bahkan sudah mengandung saat itu! Bisa kau bayangkan betapa gilanya orang itu?”
“Serius? Aku tak percaya ada orang seperti itu!”“Iyakan? Aku saat pertama mendengarnya juga tidak percaya!”
“Lalu bagaimana dengan ibumu? Apa beliau melakukan pembalasan dendam yang keren?”
Eh…. Apa yang ku lakukan? Kenapa aku malah tertarik dengan drama di kehidupan orang lain? Tapi terserahlah drama ini lebih seru daripada drama di televisi ataupun internet!
“Tentu saja, makanya ibu menyuruhku belajar dengan giat agar aku bisa membuktikan kepada ayah kalau dia telah meninggalkan berlian untuk memungut sampah anorganik yang tak dapat di daur ulang, tapi lama-kelamaan aku jadi terobsesi dengan semua pujian yang ku dapatkan, aku tak menyalahkan ibu yang menyuruhku untuk belajar dan meberiku motivasi untuk mendapatkan juara satu, aku hanya menyalahkan diriku sendiri,”
“Lalu apa yang terjadi?”
“Tahun keduaku di SMP adalah titik hancurnya diriku, ibuku tiba-tiba meninggal karena sakit dan akhirnya aku tinggal bersama ayahku, istri baru ayah tentu tak menyukai kedatanganku karena itulah dia sering memberiku pelajaran tambahan bersama saudara baruku, tapi tentu saja ada bumbu-bumbu kekerasan dalam pelajaran tambahan itu, padahal yang harusnya menerima banyak pelajaran tambahan itu anaknya tapi dia malah memukuliku, lucu sekali sampai-sampai aku berpikir untuk mengakhiri hidupku sendiri karenanya,”
“Aku turut berduka atas kematian ibumu, lalu apa yang terjadi?”
“Kau tertarik sekali dengan cerita kehidupan orang lain yah?”
“Kan kau tadi yang mau bercerita!”
“Hahahahaha iya juga yah,”
Dia tertawa tapi aku tak melihat dia benar-benar ingin melakukan itu, walaupun kau membenci kedua orang tuamu bahkan kau berpikir kau akan tertawa saat melihat mereka mati nyatanya saat itu terjadi kau tidak akan tertawa, anak-anak akan menangis saat orang tuanya meninggal, setidaknya begitulah yang dikatakan oleh buku yang ku baca.
“Awalnya aku berpikir aku akan mati saat berada dekat dengan langit, tapi tiba-tiba seseorang menarik diriku, dia menangis padahal aku bahkan tak mengenal dirinya, dia menangis seakan dia akan menjadi orang paling sedih saat aku dimakamkan, dia terus menangis sampai langitpun ikut menangis, dia mulai menceramahiku saat tangisnya mulai reda, dan aku diselamatkan oleh tangis orang itu padahal aku yakin dia bahkan tak mengenalku, yah dia menyelamatkanku dan membuatku berpikir untuk kabur dari rumah, tapi sayangnya dua minggu setelah itu aku mati karena tertabrak mobil,”“Yah setidaknya kau tidak mati dengan cara konyol seperti terjun bebas dari atas gedung,”
“Hm? Kenapa kau bilang begitu, kau terdengar tak berperasaan saat mengatakannya,”
“Besok saja aku jelaskan aku sudah mengantuk!”
“Hahaha, Kau tau Yozora orang yang menyelamatkan ku waktu itu pasti tak mengenali diriku lagi walaupun kami bertemu kembali,”
“Kenapa memangnya?”
“Karena saat itu aku tak ingin dikenali siapapun karena itulah aku sedikit melakukan penyamaran, yah sudah sana tidur! Tutup pintunya, aku akan tidur dengan wujud ini saja,”
“Hah? Serius, kenapa?”
“Karena akuariumku baru dibersihkan olehmu, aku takut aku ketularan bodoh karena itu,”
KAMU SEDANG MEMBACA
ikan mas
Teen FictionPernahkah kalian mendengar hal ini? Sesuatu seperti hewan atau mahkluk yang berubah menjadi manusia? Berbicara bahkan bertingkah laku seperti manusia pada umumnya? Sama seperti kalian, aku juga pernah mendengar nya. Di televisi, film, dan di komik k...