0. Prolog

30 3 0
                                    

Kini mereka sedang berkumpul di kamar 12 atau lebih tepatnya kamar kosong.

Kamar 12 ini walaupun kosong tanpa penghuni tetap ada manfaatnya bagi curut-curutnya Bu Yani.
Manfaatnya yang tak lain dan tak salah adalah sebagai tempat ngumpul.

Memang kosnya Ibu Yani ini terdapat 12 kamar dan yang menempati hanya 11 curut. Jadi mereka menempati kamar yang kosong atau kamar 12 sebagai tempat ngumpul.

Bu Yani sih oke oke saja asalkan kamarnya tetap bersih sekalian biar gak nyewa pembersih kamar juga katanya. Bu Yani ini emang nyari kesempatan didalam kelonggaran!

Biasanya sih yang bersihin kalo gak Kak Jelita, Mina, ya Renja. Bang Jeff juga kadang mau ikut bersihin. Anak biadab lainnya mah setelah ngumpul langsung ngacir. Mau heran tapi ini curut-curutnya Bu Yani.

"Hana dimana?" Tanya Kak Jelita setelah menghitung anggota tempurnya kurang satu orang.

"Lagi ngebo dia tuh Kak" Jawab Haga menyeruput es cendolnya. "Akhhh"

"Seger banget euy!"

"Minum coi, minum!" Haga dengan kebaikan hatinya menawarkan es cendol 10 rebu nya yang sisa seperempat lagi.

"Najis gue minum bekas ludah busuk lo itu." Ucap Renjana menatap Haga sinis.

Haga hanya geleng-geleng kepala malas meladeni anak anak durjanam.

"Haga beli es cendol kok gak ngajak-ngajak sih?" Sungut Keila pasalnya dia sudah ngileran dari tadi melihat si Haga meminum es cendolnya apalagi caranya si Haga menyeruput es cendolnya seperti lagi ASMR saja.

"Kei mau?" Tanya Haga.

Segera Kei mengangguk kuat. Haga pun memberikan es cendol 10 rebu nya yang sisa seperempat itu kepada gadis didepannya yang diterima dengan wajah sumringah oleh Keila.

"Jangan mau Kei! Dia belum gosok gigi, ntar gigi lo bisa busuk minumnya!" Peringat Renja menatap ngeri es cendol ditangan Keila.

"Bukan cuma busuk Kei! Ntar gigi lo patah semua abis minum tu cendololet!" Ujar Kai ikut memanasi pasalnya dia juga kesal melihat si Haga kampret ini yang beli cendol gak ngajak ngajak.

"Ah masa sih?" Setelah itu si Kei-kei malah menyeruput es cendol bekas si Haga.

Sontak semuanya tepuk jidat melihat si Kei-kei. Emang si Kei-kei ini, dikasih hati malah minta es cendol. Dasar Kei-kei kampret!

Tidak berlangsung lama es cendol busuk bekas si Haga sudah habis digenggaman si Kei-kei. Dia bahkan mengecap-ngecapkan lidahnya berulang kali saking enaknya. Bang John sendiri jadi ngeri merasa bahwa Haga pasti sudah memasukkan pelet pelet dukun ke es cendolnya sampai sampai es batunya saja di telan sama si Keila.

"Kei, sumpah Kei jangan dimakan sama bungkusnya!" Peringat Bang John tak habis pikir.

"Iya anjir kayak ga pernah minum es cendol aja lo." Renja ikut menyahuti.

"Enak.." Gumamnya mengecap kan lidahnya berulang kali.

"Emang enak Kei yang gratis apalagi bekas gue." Bangga Haga membusungkan dadanya bangga.

"Gue ga ikut ikutan dah, Kei kalau setelah ini gigi lo patah semua terus lo jadi ompong." Kak Joya ikut menyahuti di sela-sela kesibukannya berkutat dengan laptopnya.

"Gue ngebayangin si Kei-kei jadi ompong" Sontak mereka semua tertawa mendengar penuturan Bang Jeff.

"Mirip si Kei-kei asli hahaha" Haga sampai pingkal pingkal tertawa membayangkan hal itu. Bahkan Kak Jelita juga ikut terkikik membayangkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mahasiswa Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang