Adriana tidak henti mengetuk pintu anak kembarnya yang sedari tadi tidak turun juga ke ruang makan. Padahal hari ini hari pertama mereka masuk SMA tapi lihat kelakuan mereka berdua malah sangat sangat santai.
"Saturnus.. Uranus... Cepetan siap siap nya.. itu matahari udah nungguin kalian daritadi"
Dan setelah itu keluar lah Saturnus dengan pakaian putih birunya, dengan tas kresek berwarna putih, serta papan nama yang terbuat dari kardus dengan ukuran 15x25 cm.
"Ini aku udah mah" dengan wajah bete nya Saturnus langsung melewati Adriana yang sedang menahan tawa melihat anaknya yang memasang wajah bete.
Sedangkan Uranus yang masih didalam sedang merapihkan rambutnya dengan sisir. Hingga setelah dirasa rapih ia langsung keluar kamar dan melihat Mamah nya sedang menahan tawa sambil melihat ke arah bawah.
"Mamah cantik lagi liatin apa sih?"
Mendengar suara anaknya yang satu lagi Adriana langsung mengalihkan pandangannya ke arah Uranus yang terlihat tampan. Walau sama dengan Saturnus, Uranus terlihat lebih santai dan sangat percaya diri. Berbeda dengan Saturnus yang sangat bete, padahal hanya memakai tas dari kresek dan papan nama yang tidak terlalu besar.
"Enggak, udah yuk turun, kasian tuh matahari daritadi nungguin kalian lama" setelah itu Adriana dan Uranus langsung turun menuruni tangga menuju meja makan yang sudah ada Saturnus, matahari dan Rangga, sang papah.
Matahari duduk diam, pakaian tidak jauh berbeda dengan si kembar, tas kresek berwarna merah, papan nama ukuran 15x25 cm, dan rambut yang di kepang kanan dan kiri memakai tali rapia berwarna merah.
Melihat Uranus yang sudah datang langsung saja matahari tersenyum sangat manis.
"Pagi Uranus..." Sapa matahari.
"Pagi sun, pagi papah.." dengan jahil Uranus menghampiri Rangga dan hendak menciumnya, tapi dengan cepat Rangga langsung menghindar dan memukul bibir Uranus yang sudah monyong monyong.
"Dasar bocah gendeng" Rangga dengan kesal langsung duduk kembali saat Uranus juga sudah duduk di samping kembarannya Saturnus.
"Kita berangkat, udah jam 7, nanti telat" baru saja Uranus akan melahap rotinya, Saturnus Sudah bangun dari duduknya dan berjalan menuju garasi mobil.
"Baru gue mau makan tur" dengan kesal Uranus memakan rotinya dengan rakus, dan menyusul Saturnus dan matahari yang sudah berjalan ke arah garasi mobil lebih dulu.
"Aku berangkat mah, Babay, muahhh" Uranus langsung mencium cepat pipi Adriana dan langsung berjalan mengikuti Rangga yang juga sudah pergi meninggalkan meja makan juga.
Saturnus, Uranus, dan matahari memasuki mobil Rangga. Mereka akan di antar rangga ke sekolah baru mereka sekarang, SMA Garuda.
Perjalanan mereka didominasi oleh obrolan antara Uranus, matahari dan sesekali Rangga menyahut. Saturnus hanya diam, karena ia merasa tidak nyaman dengan kebisingan, dan tuhan malah mengirim Uranus sebagai kembarannya.
Sampai di gerbang mereka langsung merasa tegang karena ternyata mereka sudah telat.
"Mampus kita telat" ucap matahari, mereka menatap gerbang didepannya.
Uranus, menatap gerbang didepannya dengan tatapan santai, seakan akan ia biasa saja, padahal mereka telat dihari pertama MOS.
Saturnus, hanya menampilkan wajah tanpa ekspresi. Tidak terlihat kalau ia panik saat tau mereka telat.
Dan sedangkan matahari, dia sudah ketar ketir takut dihukum karena telat, padahal ini adalah hari pertama.
"Kalian sih lama, telat kan kita" matahari rasa dia mules mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURNUS, URANUS.
General Fictionmereka itu kembar. iya, kembar. Saturnus dan Uranus. Tapi entah kenapa sifat keduanya berbeda. sampai banyak yang meragukan mereka adalah kembar, karena wajah mereka yang tidak identik juga memperkuat spekulasi orang orang bahwa mereka itu tidak kem...