part two : mission 1

13 0 0
                                    

Alloo Jangan lupa vote
*
*
*
Ingat ya Haica cara bacanya [heika]
Biar gampang pelafalan nya.

—o0o—


"Nona, ayo bangun." Rasanya bibir maid tersebut ingin melebar sangking lelahnya membangunkan anak dari majikannya ini. Namun apa boleh buat salah sedikit saja bukan lagi pekerjaan nya hilang namun nyawanya juga ikut hilang.

"Nonn, nona Alyne." Maid yang terlibat masih muda itu terus menguncang pelan bahu Haica. Tetapi Percuma saja, jangakan bangun, bergerak saja tidak.

Maid itu mengelap keringat di dahinya, ini sudah hampir setengah jam tetapi haica belum juga berhasil di bangunkan. Biasanya nonanya ini sangat peka akan suara. Walaupun tertidur lelap jika ada suara sekecil apapun pasti Alyne langsung terbangun. Namun kenapa nonanya menjadi berbeda sekarang.

Cara tidurnya saja tak seangun biasanya, ini aneh. Rambut menjadi sangat berantakan seperti macan, bantal yang tidak berada ditempat semula. Kakinya yang berkelana satu di atas dinding satunya lagi menjuntai kebawah kasur, bahkan nonanya mendengkur! Ingat mendengkur!

Oh tuhan, rasanya Sonya ingin menangis saja rasanya mendengar derap langkah menuju ke kamar Alyne.

"Nonaa! Ayok bangunn!" Kali ini Sonya menguncang keras bahu Haica berharap haica cepat membuka matanya. Sebelum nyawanya melayang.

"Eughh, ck! Makak kalera." Gumam haica menggaruk pipinya yang gatal. Matanya masih belum terbuka. Bahkan sudut bibirnya terangkat seolah sedang memimpikan hal yang menyenangkan.

Sonya bergedik ngeri melihatnya, 'nona ayo cepat bangun!' batinnya memekik tertahan saat melihat wajah tuannya yang berdiri diambang pintu. Sangat datar dan menakutkan.

"Pergi." Ucap pria paruh baya dengan setelan jas mahalnya.

"Ba-baik, tuan." Sonya membungkuk lalu mengundurkan diri dari ruangan yang kacau tersebut.

"Alyne Ashyfora Meikzn."suara yang tegas itu berhasil mengusik tidur haica namun tak sampai membuka matanya. Nanggung cuy! Lagi mimpi berenang di lautan uang gue!

Berdengkus pelan pria tersebut menggendong haica seperti koala. Membawanya kearah wastafel. Haica yang kalau tidur seperti orang mati itu tak terganggu sama sekali malahan ia menenggelam wajahnya diceruk leher pria paruh baya itu.

Byurr.

"Innalilah!"haica terkejut hampir jatuh dari gendongan pria itu. Belum sempat acara terkejut ia tambah shok saat mengetahui berada digendongan laki-laki.

"Sudah bangun, hmm?" Gumam pria itu, dengan santannya merapikan rambut haica yang menutupi wajah polos haica.

"Baa nampak?." Haica kesal! Beraninya ada yang membangunkannya dengan cara seperti ini. Apalagi ada ia di gendong seperti bayi! Umurnya sudah 15 tahun! Sudah besar.

"Sopan kah berbicara seperti itu kepada Daddy mu Alyne. Dan bahasa apa yang kamu gunakan."

"D-daddy?" Jadi ini ayah dari tubuh ini. Kemarin memang haica sempat melihat pria ini di kamarnya, namun tak tau kalau dia adalah ayah dari tubuh ini.

Pasalnya masih sangat tampan untuk orang yang dipanggil daddy! Wajahnya ya tampan, lebih tampan dari bapak bulenya, astaga!

Cup!

"Apa yang princess Daddy ini pikirkan?" Dia membawa Haica turun menggunakan lift.

Bibir haica manyun dan mengelap sisa ciuman di pipinya. Melihat bekas ciumannya di hapus membuat pria itu marah. Lalu mengucur kembali pipi haica yang gembul. Dengan sedikit menekan pipi gembul itu.

"Kenapa di hapus hmm?" Tanyanya. Dia berusaha kembali mencium wajah haica namun ditahan oleh gadis itu

"Ish! Jorok, gamau gelii" Haica memalingkan wajahnya berusaha menghindar dari ciuman daddy.

Satu tangannya yang lain terus mengelap pipinya yang basah. Tak kuasa menahan emosi haica memberontak kesal. Harga dirinya terluka!

"Stopp! Aaaa galii!" Haica memekik keras namun tak dihiraukan oleh Daddy dari tubuh ini.

"Salah kamu kenapa di lap."

Cup
Cup
Cup
Cup
Cup

"DADDYYY!!"

—o0o—

" Lama sekali Eldrick membawa Alyne, apakah terjadi apa-apa dengan Alyne?"

"Tenanglah Mommy. Daddy sedang mengusili dia Sekarang. Lihatlah." Pemuda dengan setelan jas itu menyerahkan iPad yang menayangkan Vidio Eldrick dan haica yang berjalan menuju ruang makan.

Cassie tersenyum geli melihat itu, ia merasakan pancaran kebahagiaan suaminya bersama anaknya yang sudah bangun dari 3 bulan terakhir.

"Apa itu ken?"

"Galii asuu!!"

"Tidak mau."

"Anj-"

crack!

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

haii: HaicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang