melengkapi-[Jaywin]

tujuh

Holaa guyss gimana kabar kalian setelah liat cover Jay,hati aku rasanya uhhh meledak.

.
Suara rintikan hujan yang lumayan deras ternyata membuat gadis cantik yang sedang terlelap di mimpinya seketika terbangun,dilihatnya di jendela suasana gelap dengan hujan angin sehingga cuaca pun juga terasa semakin mendingin ternyata kipas yang semalam dia hidupkan belum dia matikan sampai sekarang pantas saja semakin dingin.

"Pemborosan listrik ini mah"batin winter.

Winter yang sedang berdiri di depan
jendelanya itu pun melihat sekelilingnya dimana rumah rumah masih terlihat gelap dan pepohonan yang bergoyangan bukan dangdutan tetapi diterpa angin ia pun segera balik ke kasur untuk melanjutkan acara tidurnya lagian hari masih terlalu dini.

Niat nya ingin tidur tapi ternyata winter tidak bisa tidur hatinya resah jikala hujan seperti ini hujan angin ini mengingatkan dia tentang kejadian buruk di masa lalu saja padahal dirinya lelah ingin tidur lagi akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke dapur seperti minum air hangat mungkin akan membuatnya tenang.

Dilihatnya sekeliling rumahnya yang gelap hanya ada satu penerang yaitu lampu depan saja kamar Daniel juga masih tertutup yang pastinya Abang dan adiknya itu pasti sedang tertidur.

"Huftt plis padahal aku suka hujan tapi kenapa setiap hujan aku jadi gini"kata winter tertunduk lesu,semenjak kematian kedua orang tuanya yang kecelakaan di waktu hujan ternyata membuat dampak buruk baginya dia jadi suka tidak tenang ataupun resah jika muncul hujan bayangan kecelakaan yang merampas kedua orang tuanya selalu muncul di benaknya.

Saat sedang memandangi hujan dari jendela dapur nya winter di kejutkan dengan tepukan pelan di pundaknya hampir dia berteriak dia kira itu mahluk halus tapi ternyata heeseung dengan muka bantalnya sedang berdiri di depannya, heeseung mah mahluk ngerdus.

"Ngapain sih di dapur sendirian gini"tanya heeseung sambil duduk di kursi tak lupa menyenderkan tubuhnya pada kursi mana rambutnya yang seperti gembel membuat winter terkekeh pelan melihatnya.

"Aku ga bisa tidur bang biasa kalo hujan"jawab winter sambil mencuci gelas yang di gunakan ya setelahnya dia pun ikut duduk di depan heeseung.

"Abang temeni aja yok nanti kamu sekolah kan malah ngantuk di kelas"heeseung beranjak pergi tapi tak lupa menggandeng tangan kecil milik winter dia merebahkan dirinya di kasur winter sambil menepuk pelan kasur di sebelahnya,seolah mengerti winter juga ikut merebahkan dirinya.

Dengan pelukan dan usapan di surainya ternyata membuat winter sedikit tenang dia merasa aman jikala heeseung di sampingnya dan akhirnya dia pun tertidur dengan heeseung memeluk erat tubuh mungilnya.

.
.
.

Gelap pun berganti terang ya soalnya udah pagi kalo malem terus kan ga mungkin serem bah jadinya ntar malah mahluk bumi ovt dikira kiamat kan.

"Niell yuhuuu bangun dekkk"teriakan heeseung pagi-pagi sudah tergema di kamar Daniel sementara yang di bangunin cuma menggeliat ke kanan ke kiri doang masih ngantuk kayaknya.

Tapi karena teringat dia akan sekolah maka dari itu dia segera bangun dan mandi yakali Daniel si peringkat satu pararel seantero sekolah kagak mandi ke sekolah kagak elit itu mah yang ada ntar dia jadi hot news di sekolahnya.

"Wis baru sadar kalo niel ganteng juga hehe"ia berdiri tegap di depan cermin tak lupa berpose ala-ala model padahal di belakangnya heeseung menatap heran dengan Daniel seolah berkata  ni anak ngapain sih?.