***
Itu musim dingin dibulan januari saat Matthew menarik selimut mencoba untuk membuat badannya hangat dijam 11 malam.Rencananya Matthew ingin mengambil waktu tidur lebih awal malam ini, berlatih seharian sudah cukup membuatnya lelah, belum lagi fikiran tentang akankah ia bisa debut melalui program survival ini masih saja berkecamuk didalam fikirannya.
Brak!
Matthew terkejut, ia melirik ke asal suara tersebut sambil diiringi tawa renyah saat melihat mimik sang pembuat sumber suara terlihat bingung dan canggung
"Gyuvin-ah? ㅋㅋ"
Untuk sesaat, Gyuvin menggaruk tengkuk lehernya dengan canggung sebelum menanyakan alasan yang membuatnya membuka pintu kamar Matthew dengan tergesa
"Apa Zhanghao hyung ada disini?"
"Zhanghao? aku tidak tau.."
Gyuvin tau, pertanyaan itu bodoh. Tentu saja. Kamar itu terlalu sempit untuk menyembunyikan Zhanghao hyung'nya yang jelas-jelas tak tertangkap oleh setiap sudut matanya. Zhanghao sedang tidak ada dalam ruangan.
Ia mengganggukan kepala tanda bahwa ia mengerti sebelum berjalan meninggalkan Matthew -mungkin untuk mencari Zhanghao diruangan lain-
Disisi lain, Sung Hanbin -si center serta no 1 pick star creator- sedang berjalan dilorong menuju kamarnya sambil menggigit cemilan yang ia bawa. "Snack tengah malam tidak terdengar buruk untuk memberi self reward karna telah berlatih keras hari ini." Pikirnya.
Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara yang akrab ditelinganya, senyum langsung terukir disudut bibirnya saat ia memasuki ruangan dan menemukan Matthew, -sahabat nya yang imut dan lucu- sedang bersiap untuk tidur dengan tubuh mungil yang terbalut selimut tebal.
"Hyunngg~"
Suara Matthew hangat dan manis, membuat Hanbin lupa bahwa itu adalah musim dingin dipenghujung bulan januari, bahkan saat ia hanya menggunakan kaos tanpa lengan dan celana pendek.
"Matthew-ya.."
Pertahanan Hanbin hancur, ia berlari kecil menghampiri Matthew dengan terburu, dan bahkan jika ranjang Matthew berada dilantai dua dan kepalanya hampir menyentuh langit-langit. Hanbin tidak peduli, ia hanya harus melihat Matthew dari dekat. Matthewnya..
"Seokmae-ya~ aku merindukanmu"
Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir Hanbin. Mereka cukup dekat, mengutarakan kata "rindu" atau bahkan "sayang" bukan lagi hal yang baru bagi keduanya.
Senyum Matthew melebar, dari tatapannya ia berusaha mengutarakan hal yang sama, tangannya secara otomatis menemukan tempat yang nyaman dalam genggaman Hanbin.
"Mengapa kau datang terlambat hari ini, hyung-ah?"
Itu adalah rutinitas mereka sebelum mengakhiri hari sebagai trainee, asal melihat wajah satu sama lain atau bertukar cerita adahal hal yang tak pernah mereka lewatkan seharipun sejak mereka bertemu kembali disini.
Namun hari ini Hanbin sedikit terlambat dan Matthew merengek dengan cara paling imut yang pernah Hanbin lihat. Hanbin tidak bisa menahan senyumnya, ia menggengam tangan sahabatnya itu lebih erat, sebelum ia menjelaskan bahwa hari ini ia berlatih sedikit lebih keras dari biasanya dan Matthew memahaminya.
Cemilannya terlupakan, melihat Matthew adalah self reward sesungguhnya. Seluruh lelah yang ia rasakan seharian seolah menguap bersama senyuman hangat Matthew -sang sahabat yang lebih manis dari coklat-
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Planet
Fanfic📍 besiri one shoot au pair suka suka. *kemungkinan bakal lebih banyak tentang Matthew x Hanbin yang jelas BXB!