Prolog

2 0 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Hari apa ini? Apakah ini hari sialku? Di zaman ini sangat sulit sekali mencari pekerjaan yang cocok untukku. Aku ingin menjadi orang kaya saja biar uang itu yang datang menghampiriku bukan seperti ini, aku yang mencari keberadaan uangku. BIsakah?
oh Tuhan, aku menginginkan hujan uang sekarang. Kenapa hidup ini sangat berat bagiku, tolong bantu aku Tuhan. Kalau bukan uangmu Tuhan pertemukan aku dengan lelaki yang kaya raya saja juga tak masalah. Itulah doaku setiap saat pada Tuhanku.

"huuh.. angin kota yang menyesakkan," ujarku membuang nafas dengan kasar.

Aku mencoba setiap saat melamar pekerjaan di ibukota ini. Namun hasilnya masih nihil. Tak ada satupun lamaranku diterima perusahaan yang aku datangi. Rasanya ingin menyerah saja kalau boleh. Hidup itu berat bagi yang tak ada backingan kaya aku ini. Lahir dari keluarga sederhana bukan dari kaum bonjour ibukota.

Hari ini aku membuka lembaran koran dan majalah kali aja ada lowongan pekerjaan yang bisa aku datangi. Benar saja, kurasa ini hari keberuntunganku. Ada lowongan pekerjaan.

...................................................................

"siang Pak Zean. Ini kopi americano pesanan bapak," ujarnya sambil mengulurkan tangannya yang memegang segelas cup kopi.

"Terimakasih. Apa jadwal siang ini Mayden?"
"jam 2 siang ini ada rapat penting dengan klien dari Denmark pak di Hotel El Royale. Setelah itu ada jamuan bersama pak Hanbin di club golf jam 6 sore pak," Jelas sang asistennya.

Zeanard Adam Maliki, pemuda sukses di bidang IT dari perusahaan Hangsang Group miliknya. Ia mendirikan perusahaan itu 5 tahun yang lalu. Dengan kemampuannya dia berhasil membawa perusahaannya sukses besar kala itu.
.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONE & ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang