☘ Maybe Tomorrow 01 ☘

594 61 8
                                    

Ini nikmat atau kah azab?

“Harus dengan dia, kau tidak punya pilihan lain!” tegas mama.

Mama memaksaku untuk menikah dengan seorang laki-laki, laki-laki yang sama sekali tak aku kenal. Malangnya, aku sama sekali tak berdaya untuk menolak permintaannya.

Aku tak memiliki kekuatan apa-apa untuk membantah mama karena sejak kematian papa, bagiku mama adalah segalanya.

Dengan panjang lebar mama menjelaskan bahwa sebenarnya sejak didalam kandungan kami ini sudah dijodohkan, namanya calon suamiku itu adalah Seok Matthew.

“Mamamu ini dan mamanya Matthew dulu adalah teman karib semasa sekolah Senior High School dulu di China.”

Mama menjelaskan kisah pertemanannya yang panjang dengan orang tua Matthew.

“Saat itu kami tak sengaja bertemu lagi setelah sekian lama, mama sedang mengandungmu dan dia sedang mengandung Matthew. Lalu kami membuat perjanjian untuk besanan demi memperkuat tali persaudaraan dan agar tak terpisahkan lagi, makanya kami menjodohkan kalian berdua. Makanya mama harap kamu harus mau menikah dengan Matthew, jangan kecewakan harapan mama ini yang telah hadir sebelum kamu lahir, Zihao.”

Aku hanya diam mendengarkan ocehan mama tentang temannya dan seseorang bernama Matthew itu. Apa jika bang Jeno belum menikah lebih dulu maka aku tak harus menghadapi perjodohan konyol ini?

“Percayalah pada mama, Zihao. Mama selalu memilihkan yang terbaik untukmu, Matthew itu calon yang terbaik untukmu. Mama tahu persis bagaimana keluarganya,” tambah mama berusaha meyakinkanku.

“Matthew itu orangnya baik, Zihao. Ramah, ceria, pintar, penyabar, pokoknya cocok denganmu,” komentar bang Jeno tentang calonku.

Aku pura-pura tertarik demi menyenangkan hati mereka. “Orangnya gimana?” tanyaku.

“Orangnya tuh manis, mungil, dan lumayan cantik untuk ukuran cowok,” tambah bang Jeno.

“Seperti Jaemin, ya, Bang?”

Bang Jeno tertawa menyinggung kekasihnya.

“Tapi katanya dia lebih tua dariku?” tanyaku lagi.

“Alah, cuma beda dua bulan, lagipula wajahnya itu baby face, tampak lebih muda tiga tahun.”

Aku mengembuskan napas pasrah; kalah. “Oke.”

Dengan hati pahit, ku serahkan semuanya pada mama, meski pun dalam hatiku ada kecemasan yang mengintai. Karena sebenarnya aku sudah memiliki calon kriteria tersendiri untuk calonku nanti. Namun, aku tak bisa berbuat apa-apa di hadapan mama.

Saat pertemuan keluarga sekaligus pertunangan kami, sekilas ku tatap wajah Matthew, dan benar apa kata bang Jeno dia lumayan baby face dan cantik, tetapi garis-garis kecantikan yang ku inginkan tak kutemukan padanya.

Tetapi anehnya, bibiku seseorang yang memiliki selera tinggi sampai memuji Matthew dengan amat berlebihan, apakah dimata mereka semua Matthew sesempurna itu?

Tetapi seleraku lain, entah mengapa, ataukah mungkin karena aku telah hanyut dengan citra seorang Cai Xukun? Seorang penyanyi muda yang sedang naik daun. Pemuda yang memiliki kulit seputih susu dan sehalus kulit bayi, bibir ceri yang merah menggoda, hidung bangkir yang lucu, tubuh menggemaskan, dan pipi mochi yang ingin digigit sampai memerah.

Tidak, aku harus segera menghapus standar seorang idola dari kriteria pasanganku. Mereka terlalu tinggi dan mustahil.

Menjelang hari pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan benih-benih cintaku pada Matthew, tetapi usahaku sia-sia. Aku meratapi nasibku dalam derita yang tertahan. Ingin sekali aku berontak pada mama, tapi sebentar lagi aku akan menjadi seorang kepala keluarga, mulai sekarang Matthew akan menjadi tanggung jawabku.

Mungkin jika bukan sekarang, mungkin besok.

Lalu hari pernikahan itu pun datang, aku seumpama tawanan yang digiring ke tiang gantungan, lalu berdiri di altar bagai mayat hidup, hati hampa tanpa rasa cinta. Pesta meriah terasa sangat konyol, ku lihat Matthew tersenyum manis di sampingku, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Aku benar-benar merana, satu-satunya harapanku hanyalah ... aku dapat mencintai Matthew dengan tulus.

♥♥♥

Notes. Ini bakal happy ending apa sebaliknya?

Hmm, btw Matthew kelahiran tahun berapa terus tanggalnya apa? 😭😭 Gue lupa mereka umur berapa, Zihao tadi juga tapi langsung ingat pas fansnya udah pada bikin project ultah Maret ini. Jadi, terima2in aja ya Matthew lebih tua dikit dari Zihao di sini wkwk.

Remake ChenFanfic921

Maybe Tomorrow | Wang Zihao - Seok MatthewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang