BAB I: Awal Mula Kisah Pertama Dimulai (2)

10.3K 32 0
                                    

"Aduhh, parah kali kok buk, terus gimana buk? Maaf nih jadi penasaran buk, soalnya baru pertama kali sih denger langsung dari orang yang seperti ibu ini", kataku ke bu Tina yang saat itu melempar senyum manisnya kepada ku.

"Itulah bang, geram kali saya lihat chat itu, yaudah saya lanjutin baca chat si Mirna di HP suami saya", ucap bu Tina.

"Saya scroll kebawah sambil baca isi chatnya dan rupanya memang chatnya mesra, pakai bilang 'adek rindu abang', gitu-gitu lah bang. Terus saya scroll lagi banyak nemu riwayat videocall.", sambung bu Tina.

"Dan yang bikin saya sakit hati, chatnya pas hari minggu sore minggu yang lalu saat suami saya dalam perjalanan ke kota B mungkin ini, dia kirim foto itu bang, foto dari bawah yang nampak itu memeknya si Mirna", tambah bu Tina dengan suara yang agak halus juga sambil liat ke arah luar.

"Jiahh, sampai kesitu buk?", jawabku seraya mengerutkan dahi namun nyatanya sangat enjoy dengan cerita bu Tina apalagi saat bu Tina bilang memek itu, bah penis ini serasa mulai berdenyut sedikit demi sedikit.

"Serius saya bang, udah suami pun balas chatnya 'Ahh pengen abg masukin kontol abang ke meki mu sayang', aduh panas hatiku bacanya bang", cetus bu Tina sambil memegang erat HP karena meluap-luap emosinya.

"Jadi ibu gimana saat itu? ibu labrak terus suami ibuk yang lagi tidur?", tanyaku sambil menatap bu Tina.

"Belum bang, nggak saya bangunkan suami. Terus saya buka gallery HP suami saya apa ada yang aneh-aneh isinya, tau isinya bang?", bu Tina malah balik bertanya kepadaku dengan tatapan tajam.

"Apa emangnya buk?", aku menjawab bu Tina.

"Foto si Mirna telanjang kebanyakan bang, dari atas kasur lah, selfie nampakin teteknya, foto memeknya itu sambil dia giniin", kata bu Tina seraya tangan kirinya memegang HP dan posisi tangan kanannya mengelus-elus selangkangan bu Tina dengan kakinya yang agak dilebarkan.

Saat itu penis ku semakin berdenyut dan mulai membesar ketika melihat ke arah selangkangan bu Tina yang memakai rok kembang putih, otomatis bentuk vagina nya kelihatan ditambah tangan bu Tina yang mengelus-elus ke atas ke bawah. Lalu sentuhan paha bu Tina yang kena lututku, membuat penisku semakin menonjol dibalik celana kain yang aku kenakan saat itu. Mataku masih terpaku ke arah selangkangan bu Tina lalu bu Tina melanjutkan ceritanya.

"Seperti ini lah gaya foto perempuan gatal itu yang dia kirim ke suami saya bang, banyak lagi itu fotonya, ada yang sambil dia masukin jarinya ke dalam memeknya, ada dia foto memeknya aja ada juga, banyak lah bang", ucap bu Tina sambil senyum manis saat melihat mataku yang mengarah ke selangkangannya.

"Wah abangnya kebawa suasana nih", kata bu Tina sambil senyum.

"Oh iya maaf buk, saking penasarannya ya gini, hahah", jawabku sambil ketawa kecil.

"Abang ini udah bekeluarga belum? Jadi nggak enak saya nih cerita sama ngucapin gituan", ucap bu Tina manis. Wajahnya yang jutek tadi seolah sirna dengan keadaan yang sekarang.

"Belum buk, belum ada jodohnya aja. Lah enggak apa-apa buk, udah dewasa juga, udah ngerti yang begituan juga buk", jawabku sambil senyum. Saat ini bu Tina belum menutup selangkangannya namun tangan bu Tina menutup area vaginanya. Jadinya bentuk dan lekukan vaginanya sudah tidak tampak lagi dan membuatku sedikit kecewa. Namun paha bu Tina masih mengenai lututku. Dalam pikiranku 'pahanya aja segemoy gini, apalagi vaginanya'.

"Udah sering liat ya? Hayo liat dimana tuh", ucap bu Tina sambil ketawa kecil seraya menyenggol lututku dengan pahanya.

"Hahahah, sekarang liat gituan gampang sih buk, nggak perlu kita buka udah disodorin sendiri sama orangnya, noh di tiktok/Ig aja banyak yang pakai pakaian minim, malah keliatan itu nya", jawabku.

"Loh beneran? Kalau yang pakaian minim sih ada muncul di tiktok saya, tapi yang keliatan belum pernah liat? Beneran keliatan tetek atau memeknya?", tanya bu Tina penasaran. Penisku yang tadinya mulai turun sekarang agak berdenyut kembali mendengar kata 'tetek dan memek' keluar dari bibirnya bu Tina.

"Iya buk, kalau di tiktok sepertinya dilarang. tapi kalau IG sih pernah saya liat yang keliatan puting teteknya gitu, kalau memek cuma dari lipatan CD nya aja", ucapku mulai memberanikan diri.

"Wah, makin bahaya untuk anak-anak ya pake sosmed. Kalau abang ini malah doyan pasti", cetus bu Tina seraya ketawa kecil.

"Dilihat dosa nggak diliat juga rasanya rugi, hahaha", kataku sambil ketawa dan bu Tina pun ikut tertawa.

"Jadi ini suratnya saya ketik dulu buk iya", sambung aku seraya mulai mengetik surat.

Bu Tina mulai mengambil HP dan terdengar suara lantunan lagu-lagu fyp Tiktok. Aku pun fokus pada mengetik surat tersebut sambil sedikit-sedikit berhenti berpikir kata-kata yang bagaimana yang harus dituangkan dalam surat itu. Seraya aku berpikir sesekali aku menggaruk-garuk lututku dengan harapan dapat bersentuhan dengan pahanya bu Tina.  Betapa senangnya aku saat dapat bersentuhan langsung dengan paha bu Tina, walaupun hanya bagian luar jariku saja.

Setelah beberapa saat mengetik, aku iseng bertanya ke bu Tina, "Buk, terus suami ibu tahu kalau ibu liat isi chat dan gallery HP nya?".

Bu Tina meletakkan HP nya di pahanya dan menjawab, "Pas ketauan malam minggu itu, nggak saya lampiaskan terus bang. Saya ikuti alur dulu sambil mencari tau yang mana Mirna SDM itu, foto-foto telanjang sama isi chatnya saya foto pakai HP saya. Rencananya saya mau kesana juga saat suami saya berangkat ke Kota B".

"Cuma karena saya juga ada pekerjaan, jadinya saya pendam dulu, dan mulai malam itu saya udah males di kamar berduaan sama suami. Dulu-dulu juga jarang di kamar berdua, saya sering diluar sama anak. Jadi suami saya mungkin tidak curiga sama kondisi saat ini", ucap bu Tina.

"Jadi nggak sampai ribut sama suami ya buk, langsung keinginan ibuk untuk buat surat ini?", tanyaku.

"Ribut bang, 2 minggu kedepannya itu saya labrak suami saya di kontrakannya di Kota B, pas kali ada si Mirna itu rupanya, cuma saat itu nggak sedang ngapa-ngapain mereka berdua, cuma posisinya ada si Mirna SDM itu di rumah suami saya. Sendiri saya kesana dan udah saya kasih tau anak saya si Riyanti juga saat itu kalau ayahnya ada main perempuan di belakang kita". Ucap Bu Tina.

Bersambung ke BAB I: Awal Mula Kisah Pertama Dimulai (3)...

Calon Janda Dan Tukang FotocopyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang