1

34 8 2
                                    

Saat Theo hendak tertembak peluru, seorang pemuda tiba-tiba berlari dari arah kerumunan dan menggantikan posisi Theo.

Pemuda itu adalah Dzaky, seseorang yang selalu dianggap pengkhianat oleh Theo kini menyelamatkannya disaat seperti ini.

Theo tidak pernah mengira ini, mantan sahabatnya memblokir peluru yang ditujukan padanya.

Saat tubuh Dzaky roboh, Theo hanya diam seperti patung, tubuhnya tidak bisa digerakkan sama sekali.

Dia terlalu syok dengan kejadian ini.

Dzaky yang selalu dia benci akan datang menyelamatkannya, dia tidak bisa mempercayai hal ini.

°~°~°~°~°~°
__________________________________

Melihat kembali ke salah satu bagian plot novel ini, Lia tidak bisa menahan tangisnya.

Karena plot novel ini adalah bagian dimana karakter novel kesukaan Lia akan meninggal.

"Sialan, kenapa si Theo ini gak bisa ngehindar sendiri gitu kek protagonis pria yang lain-lain, kenapa harus Ayang Gue yang ngeblokir untuk dia!"

"Ini novel lagi kenapa gak karakter lain gitu yang nyelamatin si protagonis pria gak guna ini"

Lia memarahi novel tersebut, dia tidak terima tokoh novel kesayangannya mati begitu saja karena menyelamatkan protagonis pria.

Bagi dirinya alasan sebenarnya membeli dan membaca novel ini karena dia menyukai salah satu karakter figuran yang agak misterius ini.

Dzaky, itu nama tokoh dalam novel ini yang sangat Lia sayangi, dia tidak terlalu peduli dengan alur karakter lain.

Untuk Lia yang jarang menyukai sebuah karakter tertentu, membaca plot cerita dimana tokoh yang dia favoritkan mati itu benar-benar siksaan dalam kebahagiaan halunya.

Lia sedih karena hal ini, walau sudah dibaca berkali-kali tapi rasa sedinya tidak memudar sama sekali.

Bagaimana gak sedih, udah mah  cuman karakter fiksi mayat pula.

"Author nya gak ada akhlak, masa Dzaky mati begitu saja!"

"Gue sumpah serapahi seratus kali yak Lo, Author yang cunan ada cewek menye-menye dan cowok dingin gak guna dimatanya!"

Lia terus saja memarahi seseorang yang menjadi penulis novel tersebut, dia sangat kesal dengan plot ceritanya dan ingin mengajak di Author tanding satu lawan satu.

"Jika saja Gue bisa masuk ini novel, Gue bakal ubah semuanya, eh gak semua deng, yang pasti Gue selamatin my love-love Dzaky!"

Permintaan yang pasti hanya khayalan saja diucapkan Lia sangat lantang, dia berpikir jika saja...

Namun dia juga tahu itu tidak masuk akal dan tidak mungkin terjadi, dia tahu yang dia ucapkan tidak mungkin terpenuhi.

Sungguh jika benar-benar terjadi Lia akan sangat bahagia walau pada akhirnya itu hanya mimpi saja.

Lia berbaring ditempat tidur, membayangkan jika hal yang dia ucapkan.

Melihat kelangit-langit rumah, sambil memeluk buku novel tersebut.

Matanya perlahan berat, dirinya mengantuk dan tanpa sadar mengucapkan kata 'andai saja...' sebelum tertidur nyenyak.

__________________________________
_

_________________________________


Lia tiba-tiba terbangun, tubuhnya berkerinvat dingin.

Life In A Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang