Gagal Ulangan

6 2 1
                                    

“Gagal Ulangan”
Sudah dari sejak Jumat pekan kemarin, Bapak Asep memberi tahu kelas IX jika Rabu ini akan ada ulangan matematika.

Namun, alih-alih belajar, aku dan Gisel justru menghabiskan akhir pekan dengan bermain di kebun binatang.

Bukan, bukan karena tak mau belajar, tetapi aku sungguh lupa kalau Rabu ini akan ada ulangan matematika.

“Seperti yang Bapak katakana Jumat kemarin, hari ini kita ulangan matematika, ya,” ungkap Bapak Asep.

“Siap paakk,” seru semua murid.

Jika semua murid sudah siap, aku dan Gisel mendadak pucat pasi lantaran sama sekali tak belajar untuk ulangan.

Kami pun saling tatap cemas.

“Aduh, kita lupa Caca kalau hari ini ada ulangan,” sebut Gisel.

Aku hanya mengangguk menelan ludah karena takut gagal ulangan.

Kertas ulangan pun disebar dari depan ke belakang.

Aku yang sudah mendapat kertas ulangan dan melihat beberapa soalnya sejurus kian panik.

Bagaimana tidak, hampir semua soalnya aku tak bisa mengerjakan.

Andai aku belajar, mungkin aku masih bisa untuk mengerjakan.

Ulangan pun dimulai…

Ketika semua murid tampak khusyuk mengerjakan, Aku dan Gisel malah sibuk menengok kanan dan kiri tak fokus.
Di titik itu, aku sungguh pasrah. Aku mencoba mengerjakan apa yang aku bisa.

Setelah ulangan selesai, semua murid mengumpulkan kertas jawaban.

Antara lega dan takut, aku pun mengumpulkan kertas jawaban yang hampir pasti mendapat nilai buruk.

Satu minggu kemudian.

Setelah satu minggu berakhir, hasil ulangan matematika keluar.

Satu per satu murid dipanggil untuk mendapat hasil ulangan mereka.

Beruntung, Gisel yang waktu ulangan tak belajar mendapat nilai yang pas. Ia tak perlu lagi mengulang.

Ketika giliranku dipanggil, Pak Asep bertanya lirih:
Kenapa Caca nilai kamu jadi jelek?”

Aku hanya tersenyum getir.

Kemudian aku melihat hasil ulangan yang membuatku mengeluarkan air mata.

Ya, aku mendapat nilai yang sangat kecil, mungkin paling kecil di antara teman satu kelasku.

Tak ingin terlihat menangis, aku mencoba menahan air mata agar tidak keluar.

Pak Asep lalu mengumumkan kalau ada siswa yang nilainya di bawah 6 harus mengulang kembali ujian minggu kemarin.

Sialnya, di antara yang lain hanya aku yang harus mengulang ujian.

Setelah kejadian itu aku bertekad untuk belajar lebih giat, supaya hal serupa tidak terulang.


Jgn lupa belajar-!!!!!
Semangat ujiannya sayangg♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gagal ulanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang