Flash back. Naomi tengah mengendap-endap dibelakang semak-semak untuk melihat kazuki dia akan mengikuti kazuki sampai rumah,, tiba-tiba ada yg menepuk bahunya "Hey sedang apa" lalu naomi berbalik dan... flashback off. "Ish wina chan, yuna chan ngagetin aja " "Hayo lagi liatin siapa " . "Oh kazuki kun... " "ish udah akh aku mau pulang.. " naomi pergi meninggalkan kedua sahabat kembarnya. ****
Kazuki Pov Baru hari pertama sekolah sudah semenyebelkan begini .,huh dasar gadis itu maunya apa sih. "Huh menyebalkan " aku mendengus kesal lalu aku memasang headshat di telingaku dan memutar lagu favoritku.Sedari tadi aku merasa ada yg mengikutiku, segera aku berbalik kebelakangku namun tak ada siapa pun . "Mungkin hanya perasaanku saja" segera aku melanjutkan perjalanan pulangku. ******* Naomi Pov Aku mengikutinya dia sedang memakai earphone ditelinganya dan tak lama dia berbalik kebelakang sontak aku langsung bersembunyi di belakang pohon "Untunglah dia tidak melihatku " lalu aku mengintip dibalik pohon dan dia mulai berjalan kembali segera aku langsung mengikutinya lagi. Dia hendak menyebrang namun ada mobil yg melaju kencang kearahnya, aku segera berlari kearahnya dan mendorong nya sedangkan aku terserempet oleh mobil itu dan kepala ku terbentur ke trotoar, terasa perih tanganku lalu aku pegang kepala ku 'basah' segera ku lihat tanganku darah kepala ku berdarah, aku gak peduli kulihat kazuki yg terjatuh di sana segera kuhampiri dia. "Kamu apa-apaan sih mendorong aku sakit tau liat nih tanganku berdarah " dia menunjukkan sikutnya yg tergores aspal, aku tersenyum padanya lalu membantunya berdiri, namun matanya membulat ketika melihat telapak tanganku, iya aku lupa aku belum membersihkan tanganku, segera aku ambil sapu tanganku dan membersihkan telapak tanganku, lalu aku ulurkan tanganku unutuk membantunya namun dia menepis tanganku kasar dan dia segera berdiri . "Kamu tak apa kan kazuki san apa mau tangannya yg tergores aku obatin ya sini" aku menariknya ke sebuah taman. . "Hey sini tangannya" segera ku bersihkan lukanya dengan kapas kemudian kuberikan obat merah terakhir ku tempel plester. "Hey kenapa telapak tanganmu tadi berdarah " "Oh itu entahlah " dia melihatku intens sontak pipiku terasa panas. Lalu dia mencengkram tanganku. "Tanganmu juga luka ,mau aku obatin " aku segera menggeleng pelan kepalaku dan tersenyum manis padanya. "Tak usah nanti aku obatin dirumah saja " dia kembali menatapku, duh aku blushing nih. Kemudian tangan besarnya menyentuh kepalaku dan dia kaget ketika melihat tangannya berlumur darah. "Ya ampun kepala mu berdarah ayo kerumah sakit " aku menggeleng pelan dan tersenyum manis padanya "Tak usah" kemudian dia menarik paksa diriku dan membawaku kerumah sakit. **** "Terimakasih kazuki san " dia terdiam lalu berlalu pergi meninggalkanku segera ku susul dia dan berjalan dibelakangnya. Hening ya hening sejak dia membawa ku kerumah sakit tadi,ku pegang kepalaku, hm kata dokter kepala ku tergores dikit dan menyebabkan pendarahan. Untung benturannya tidak terlalu keras kalau saja benturan tadi keras pasti sudah dipastikan aku bakal hilang ingatan.Tanganku telah terbalut perban karena luka yg cukup dalam Bugh tiba-tiba kazuki berhenti dan aku menabrak punggungnya. "Kenapa?" tiba-tiba dia berbicara seperti itu.tanpa membalikkan badannya .aku sudah mengerti kemana arah bicaranya. "Karena aku ingin melindungimu" dia masih terdiam kemudian membalikkan badannya dan sekarang aku berhadapan dengannya "Mengapa? Padahal aku tidak mengenalmu tapi kamu malah ingin melindungiku? " "Kamu sangat berarti bagiku,aku tak ingin kamu pergi lagi, aku sangat kesepian ketika kamu pergi ke jerman. Aku selalu merasa bersalah karena aku tak sengaja telah membuatmu terluka" "Sudahlah aku tak ingin punya hutang budi padamu " lalu dia berjalan mendahului ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Teen FictionSebuah pengorbanan seorang gadis yg rela terluka untuk mengingatkan sahabat masa kecilnya bahwa dia adalah sahabat masa kecilnya. Karena sebuah tragedi menimpa sahabatnya itu dan sang sahabat harus pergi ke luar negeri.Namun setelah 10 tahun kemudia...