Hai, part ini aku revisi.
Happy Reading.***
Sepanjang ia hidup, Navy sudah sering mendengar berbagai umpatan. Dalam ingatannya yang singkat itu orang-orang selalu takut dan bersumpah serapah padanya.
"Pengguna kutukan!"
"Enyah saja!
"Mati kau iblis terkutuk!"
Dan segala macamnya. Tatapan sinis murid-murid Greenland itu tidak ada apa-apanya. Wajar jika gadis itu justru terlihat baik-baik saja meski baru saja dijatuhi hukuman mati (ya walaupun berhasil ditangguhkan), tetap saja, Navy akan di eksekusi mati pada akhirnya.
Setahun lalu saat ia pertama kali datang ke Greenland, Navy mengetahui satu hal; ada roh jahat dalam dirinya. Sekelebat ingatan tentang betapa banyak kolega Ayahnya yang menawarkan untuk melakukan exorcism padanya, memperkenalkan pada pendeta-pendeta terkenal sekalipun, sang Ayah tetap menolak, bilang bahwa Navy putrinya baik-baik saja. Namun sang Ayah justru membohongi diri sendiri. Pria paruh baya itu justru melaporkannya pada Greenland, dimensi lain untuk mengurung manusia-manusia abnormal macam putri bungsunya. Tadinya Tyler Reeves sendiri mengira aura kuat yang dimiliki Navy adalah milik gadis itu sendiri, nyatanya Navy adalah pengguna kutukan, aura itu ada karena kutukan besar melekat pada dirinya.
Pengguna kutukan adalah julukan paling konyol yang pernah ia dengar. Menurutnya orang-orang hanya takut pada hal yang tidak nyata. Namun apa yang bisa ia lakukan saat kutukan itu nyatanya mampu mengambil alih, mencelakai tiga orang dengan kemampuan supranatural yang sebelumnya tidak pernah ia percaya ada. Tidak ada yang bisa Navy lakukan selain menerima vonis kematian yang sudah jatuh padanya. Lagipula, mati terdengar baik-baik saja bagi Navy.
"Bagaimana keadaan korban-korbanku? Haruskah aku menjenguk mereka?"
Tyler sibuk bersiul, nampak santai, seolah tak baru saja membicarakan eksekusi seorang gadis. Surai abunya melambai anggun diterpa angin, beriringan dengan kaki jenjangnya yang melangkah ringan dengan pasti.
"Dan membuat kegaduhan lain? Kurasa jika mereka punya keinginan terakhir, itu bukanlah melihat batang hidung orang yang membuat mereka sekarat datang untuk menjenguk."
Navy mendengus, segera menyusul langkah Tyler yang jauh di depan.
"Kau akan menyegel kekuatan ku?"
"Tentu saja. Aku tidak akan mengorbankan nyawa hanya untuk menemukanmu mencelekai orang lain. Perlu kau ingat, nyawaku diminta sebagai jaminan kutukan mu."
Navy jelas tahu hal itu. Beberapa saat lalu kan ia sendiri menguping para tetua yang kelewat bersemangat menjatuhkan hukuman mati untuknya.
"Dengan begitu apa aku bisa pulang?"
Sejak sang Ayah menyetujui pendaftarannya pada Greenland, Navy harus merelakan sekolah formal yang sudah setahun ia jalani di New York. Melupakan kehidupan normal, teman-temannya, termasuk mimpinya untuk masuk universitas bergengsi. Peduli setan, saat ini ia malah masuk dimensi aneh dimana ia bisa melihat salah satu temannya berubah menjadi kadal. Kabar buruknya, Navy tidak akan bisa masuk universitas manapun meski ia bisa melakukan telekinesis, ia akan mati sebelum genap berusia 20 tahun. Ironis sekali.
"Tempatmu di sini Nav." Tyler berkata dingin.
"Ngomong-ngomong, kau akan kehilangan kemampuan telekinesis saat kutukanmu ku segel nanti."
Oh, jelas saja. Navy juga tahu bahwa kemampuan yang satu itu juga bukan murni miliknya, bagian keren yang Navy syukuri selama ini.
Sang Ayah dulu pernah bertanya, "apa tidak bisa kutukan itu saja yang dipisahkan dari putriku?" dan dengan dingin Tyler Reeves menjawab, "Tentu saja bisa pak Wali Kota. Saat kutukan itu dipisahkan dari sang induk semang, ia akan musnah, begitupula tubuh yang selama ini ia tumpangi. Apa anda tidak keberatan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
GREENLAND || 00L
FantasyGreenland adalah sekolah sihir yang diperuntukan bagi anak-anak dengan kelebihan tidak biasa untuk mengasah kekuatan yang mereka punya. Kekuatan dapat berarti sebuah ancaman dan juga berkah. Greenland ada untuk membagi kekuatan itu dalam dua kategor...