2. Luffy

21 3 1
                                    

"Name POV"

Setelah 2 bulan berlatih aku hanya memakan buah-buahan, dan sayur. Untung aku memiliki sistem ini jadi bisa mengetahui apa manfaat atau kegunaan sesuatu.

Hari ini aku memutuskan untuk melawan salah satu monster ataupun hewan disini. Aku sudah sangat merindukan rasa daging. Lagipula ku pikir dengan hasil latihan ku sebelumnya aku masih bisa mengalahkannya jika hanya seekor beruang atau singa.

Mengikuti tanda merah di peta yang di tunjukan si layar hologram, aku mulai memasuki hutan. Tidak jauh aku berjalan aku melihat beruang sekitar 5 meter. Dunia anime memang mengerikan.

Aku pun membuka botol minum yang entah kenapa air di dalamnya tidak pernah habis. Dan yang terpenting airnya bisa di minum.

Aku membentuk air itu menjadi tajam lalu mengarahkannya ke beruang tepat pada tenggorokannya dengan cepat. Beruang itu meraung dan jatuh dengan darah yang berceceran.

"Aku harus terbiasa dengan ini." Aku menutup mulutku merasa mual.

Aku pun membentuk air menjadi pisau dan membekukannya dengan merendahkan suhu air serendah-rendahnya. Meskipun sedikit sulit tapi yah untuk saat ini tidak ada masalah.

"Dingin sekali, tapi bagaimana lagi aku tidak punya pisau untuk menguliti ini. "

"Apakah aku juga bisa mengendalikan darah? Bukankah di darah 92% nya adalah air? Eh, benar tidak ya? Aku menyesal tidak belajar dengan baik saat sekolah. Oke, target latihan ku bertambah satu. Dan aku juga harus belajar bela diri."

Aku ingin mencoba memburu monster laut.

---🌸---

Tidak ku sangka sudah satu tahun berlalu aku di Pulau terpencil ini. Aku pun bersiap untuk menuju kapal Alvida dan kapal pesta itu. Aku tidak sabar untuk memulai petualangan.

'Lokasi kapal Alvida.' Peta hologram muncul dan ada sebuah titik biru di daerah laut.

"Hmm, titik biru adalah target ya." Aku pun mendekati air laut, lalu membuat papan dari air. Setelah itu aku naik ke papan itu lalu menggerakkannya dengan mengendalikan air laut.

Setelah lumayan lama aku melihat kapal Alvida dan juga kapal lain yang sedang di serang oleh Alvida.

"Oh, waktu yang tepat." Aku pun mempercepat gerakan ku lalu lompat ke kapal yang sedang di serang oleh Alvida.

'Kalau tak salah di dapur bukan.' aku melihat peta yang menunjukan titik biru lagi. Aku berjalan santai menuju dapur itu, sesampainya di sana aku mendengar beberapa keributan. Aku menunggu di dekat pintu hingga para bajak laut itu pergi.

"Astaga, aku lapar! Apakah kau punya makanan?" Suara ini, sudah pasti Luffy, ya.

"Dengarkan saat orang berbicara!" Anak buah Alvida.

"Dasar bocah!" Aku mendengar suara pedang yang di tarik dari sarungnya.

"Mati!" Setelah itu terdengar suara pedang yang patah, lalu menancap.

"Apa-apaan ini?" Luffy terdengar bingung.

"Siapa kau?" Tanya anak buah Alvida.

"Aku? Aku Monkey D.  Luffy.  Senang bertemu denganmu."  Tidak ada kaizoku ou ni ore wa ni naru, rasanya sedikit aneh.

"Aaaaa!" Setelah itu terlihat 2 anak buah Alvida lari sambil menggeret 1 temannya.

"Apa... Apa yang terjadi." Suara ini, Coby ya.

"Ada apa dengan mereka." Bingung Luffy.

"Cepat lari! Jika mereka kembali dengan teman mereka, kau akan di bunuh!" Coby memang penakut, ya.

One Piece X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang