1

2.5K 17 0
                                    

Bisa dibilang hari jum'at sore adalah hari yang paling aku tunggu. Apalagi alasannya, kalau bukan akhirnya aku mendapat jatah libur kerja. Walaupun belum 100% lega sih, takutnya leader atau supervisorku memberi pengumuman overtime dadakan alias lembur di grup. Duitnya sih enak, tapi untuk kaum yang sudah jompo sedari muda sepertiku... Nggak dulu deh.

Sudah 5 tahun sejak aku resign dari tempat kerja lamaku, meninggalkan kota itu dengan segala kenangannya, beralih ke tempat yang sekarang. Orang-orang baru, suasana baru, dan lingkungan kerja baru, aku tidak bisa lebih bersyukur dari ini. Lebih bersyukur lagi karena aku sudah berstatus karyawan tetap, dengan segala fasilitasnya.

Banyak hal berlalu menjadi pelajaran berharga. Yang pasti, demi kenyamanan, jangan sampai terlibat cinta lokasi, affair, atau apapun itu di tempat kerja. Pengalaman adalah guru terbaik, susah banget kerja di suatu tempat, jika kita ada masalah dengan satu individu. Kalau sampai satu orang yang selek sama kita pinter secara EQ, jago bersosialisasi, apalagi jago mengambil hati, wah, alamat deh.

Di PT yang sekarang ini, hampir saja aku berurusan lagi dengan lawan jenis. Mario dari staff QC, suatu hari menawariku menjadi simpanan supervisor blok sebelah, Pak Daniel. Memang kambing si Mario. Bisa-bisanya dia mengiming-imingiku akan mendapat tebengan SUV Setiap saat, jika bersedia. Ingin sekali aku mendamprat bocah satu itu, harga diriku dinilai seharga tumpangan mobil. Padahal naik taksi online pun' aku juga bisa. Kalau beli mobilnya sih,  belum bisa.

Ada beberapa rekan kerjaku yang juga menebar jaring-jaring alias kode PDKT, tapi aku jelas memberi batasan kepada mereka semua. Kalau mereka dari luar lingkungan kerja, bisalah aku pertimbangkan.

Terhitung 7 tahun aku menjomlo. Bukannya nggak bisa move on, tapi memang nggak ada kesempatan. Aku bekerja dari hari senin sampai jum'at, sabtu-minggu libur. Itu pun' seringkali kebanjiran order menuntut kami mengambil overtime di hari yang seharusnya menjadi kebebasan kami. Berangkat pukul 5 pagi, pulang bisa sampai jam 6 malam. Tidak ada waktu bersosialisasi dengan dunia luar, apalagi menebar jaring untuk menangkap pacar potensial. Pulang kerja langsung tepar.

Tidak masalah sih dengan status jomlo menahunku. Hanya keluargaku di kampung sudah uring-uringan, dikiranya aku nggak suka laki-laki, karena nggak pernah mengenalkan pacar. Pertanyaan "Kapan nikah?" sudah jadi makanan pokokku kala libur lebaran. Bahkan mereka nekat mau menjodohkanku dengan pemuda desa.

Aku bukan anti dengan pemuda desaku, tapi aku sangat tau karakter mereka seperti apa. Begadang di pos ronda dari pagi sampai malam, bangun siang hari, lalu lanjut dengan kumpul-kumpul sesamanya, begitu terus. Tanggung jawab ke keluarganya nyaris nol. Maka dari itu istri-istri mereka memilih menjadi TKW, eeeh mereka di rumah malah sibuk nyewa perempuan lain.

Aku sudah mengancam tidak akan pulang kampung lagi kalau mereka masih berniat menjodohkanku. Dan sepertinya mereka sudah pasrah dengan nasib anak perempuan berusia nyaris kepala 3 ini.

Satu yang paling membuatku kalang kabut, yaitu menjelang menstruasi dimana libidoku sedang naik-naiknya. Aku sampai harus stand by di thread akun twitter 18+ untuk menemukan solusi mengatasi hal tersebut. Tidak ada hal aneh yang aku lakukan sih, paling hanya melampiaskan hasrat melalui bantal. Pernah sekali aku membeli seks toys, eh dua kali, sayang sekali tidak bisa membantu banyak. Aku juga anti ONS, kalau FWB? Atau F*ck Buddy? Aku tidak punya teman. Lagian aku mudah baper. Mana bisa FWB atau F*ck Buddy tanpa perasaan? Yang ada aku makan hati. Aku juga nggak bisa membayangkan badanku disentuh-sentuh gelitik manja oleh orang asing.

Aku membuka ponselku saat notifikasi dari twitter terdengar. Satu-satunya kegiatanku setelah lelah bekerja adalah rebahan sambil menebar thirst trap di akun alterku lewat twitter story. Aku membagikan foto hitam putih tanpa wajah, dengan balutan kemeja flanel melorot yang menonjolkan bahu, leher, dan tulang selangkaku. Entahlah, aku hanya merasa seksi disitu.

@DonoKasinoIndro12 Seksi banget mbak? Boleh kenalan?
@UzumakiSumanto rate punyaku dong sent pict*
@Wifeu15051 🔥

Aku membaca sekilas dm yang masuk, balasan dari story yang kubuat tadi pagi. Sayang sekali, belum ada komen dari akun yang aku tunggu-tunggu.

Sudah setahun ini aku cukup dekat dengan salah satu akun besar di twitter. Nama akunnya @Spiderbuzzer. Dia sering membahas tentang Marvel, makanan rekomendasi di Karawang, dan kegiatan sehari-harinya, meskipun tidak secara gamblang. Beberapa kali ia juga membagikan foto jalanan, hewan peliharaan, bahkan foto shirtlessnya. Aku yang mempunyai hobi baru yaitu halu, sering sekali mengirim pesan anonim di secretonya. Memuji apapun yang dia share di tweet story maupun timeline, dan tentu saja menggoda tipis-tipis. Sampai pernah sekali dia membuat tweet di timeline menampilkan komenan secretonya dariku dan menantangku untuk DM akunnya. Hahaha penasaran dia.

Aku si pecundang tentu saja lari tunggang langgang. Suatu waktu aku nekad komen storynya yang menunjukkan tubuhnya yang sedang berkeringat setelah ngegym. Hanya satu simbol api. Dia tidak menanggapi. Sering juga aku nimbrung di kolom komentarnya, bersama ratusan dari puluhan ribu followersnya.

Entah ada keajaiban apa, Spiderbuzzer ini melihat storyku yang menampilkan fotoku dalam balutan almamater Universitasku yang aku blur, komennya muncul di notifikasi DM, menebak apa aku lulusan suatu kampus di Jawa. Dari sana kami sering berbalas pesan. Mayoritas aku dulu sih yang kegenitan, haha. Layaknya orang yang sedang pacaran, aku sering sakit hati, saat si Spidey ini tidak membalas pesanku. Padahal aku bisa saja hanya 1 dari belasan ribu dm yang masuk di akunnya. Satu dari sekian ribu perempuan yang terjebak dan terpesona oleh postingannya. Satu dari sekian ratus akun beruntung yang cukup sering dibalas olehnya.

Mungkin faktor luck akunku yang tinggi juga, tepat setahun yang lalu, Spiderbuzzer mulai follback akunku, sering menjadi salah satu followersku yang melihat storyku, dan berinisiatif komen apapun yang aku bagikan baik di timeline maupun story. Kami memiliki kesamaan, sama-sama pecinta klub bola di La Liga. Walaupun klub yang kami sukai musuh bebuyutan. Dia fans Real Madrid, dan aku fans El-Barca atau Fc. Barcelona.

Setiap dia membahas Real Madrid aku enggan berkomentar. Followersnya banyak yang juga mendukung klub tersebut, aku takut di bully. Mentalku memang cemen. Berbanding terbalik setiap aku ngomel di timelineku mengenai Barcelona, dia tak pernah absen menghinaku dan Barca, dengan konteks bercanda. Dari interaksi kami, followersnya mulai banyak yang memfollow akun kecilku, sehingga aku harus memprivat akun alterku yang berharga. Bahaya jika alterku sampai diketahui teman real life. Di twitter hampir tiada hari tanpa doxxing. Apalagi selebtweet, waah punya dosa sedikit, langsung dihakimi ribuan bahkan ratusan ribu penduduk twitter, seolah mereka paling suci.

Ngomong-ngomong soal Spiderbuzzer, dia pelit sekali membagi info tentang dirinya, kuperkirakan usianya pertengahan 30an dan bekerja di Karawang dengan karir stabil dan finansial mapan, terlihat dari berbagai hal yang ia perlihatkan di twitter sekilas. Sial, pria matang dan mapan. Rest in peace my iman.

@Spiderbuzzer tipis-tipis gini lebih sexy.

Yes! Korban terjaring, thirst trap berhasil.

Stranger from Bird AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang