Ibarat perumpamaan seperti air mengalir, hubunganku dengan Spidey berjalan lancar tanpa hambatan mengalahkan jalur Tol. Kami masih saling bertukar pesan lewat Direct message aplikasi burung biru. Beberapa kali Spidey menyarankan untuk bertukar nomor ponsel, dia sudah memberiku nomornya by the way. Tapi aku masih enggan.
Dia memanggilku dengan Dan, dia ambil dari username twitterku @LvstDandelion. Tidak ada makna macam-macam dari usernameku, hanya menggabungkan kata lust dan bunga Dandelion. Kurang kreatif? Haha, iya. Kalau aku kreatif, tentu saja aku akan berkarir di otak industri kreatif, bukan roda kecil penggerak industri.
Aku yang berotak kotor alias mesum, sangat cocok bertukar isi pikiran dengan Spidey. Semakin memasuki usia tante-tante, aku semakin terlihat seperti kurang belaian, dan mulai melancarkan aksi tak senonoh, melalui ketikan. Tentu saja hanya lewat ketikan, aku pengecut jika menyangkut aksi.
Untung saja Spidey woles menanggapi jokes kurengku. Dia malah bisa membuatku kelimpungan dengan tanggapannya yang nggak kalah mesum. Kami cocok bukan?
@Spiderbuzzer
No way home, akhir pekan?@LvstDandelion
Sibuk. Udah ada janji sama Loli.Salah satu film keluaran Marvel yang sedang hits, beberapa rekan kerjaku bahkan rela meluangkan waktu untuk ke Bioskop setelah bekerja. Aku tidak akan sanggup, deh.
@Spiderbuzzer
Loli mainan kamu itu?Aku tidak bisa menahan senyumku, teringat Loli si monster tremor berwarna pink. Teman sekaligus penanda bahwa aku kurang belaian.
@Spiderbuzzer
Padahal ada aku.Gigiku menggigit bibir dalamku, laki-laki ini pro sekali membuatku panas dingin dengan balasan super normal.
@LvstDandelion
Pengennya sih sama kamuMampus sudah, bodo amat mau dibilang murahan juga. Chat seperti ini sudah sangat biasa bagiku dan Spidey, bahkan sesekali kami bertukar foto sensual, tanpa wajah tentu saja.
Spidey sering mengirimi mirror selfienya selepas ngegym. Dia tahu, aku sangat menyukai dada bidang, lengannya yang berotot dan ditumbuhi bulu-bulu halus, tidak lupa tangannya dengan urat-urat menonjol. Foto yang dia kirim menjadi bahan imajinasi di malam-malam sebelum tidurku. Sedangkan dia sangat menyukai bahu telanjangku, leher, dan tulang selangka yang sering aku pamerkan. Balasan nakal seperti ingin menjilat, menghisap, menggigit dan segala kata sensual lain ia bombardirkan ke DMku.
Aku baru saja menyeruput es teh yang kubeli dari Kantin, saat balasan dari Spidey membuatku tersedak.
@Spiderbuzzer
Sabtu malam, jam 7.Balasan berikutnya datang lagi dengan menyertakan tempat dimana kami akan bertemu untuk pertama kali. Sebuah Mall yang tidak jauh dari kosku.
@LvstDandelion
Kalau aku nggak dateng?@Spiderbuzzer
Saya samperin."Kenapa sih kak? Dari tadi senyum sendiri." Marta, teman satu produksiku mengerutkan keningnya.
"Biasa." sahutku singkat, sambil berpikir balasan yang hendak kukirim.
"Pacar?"
Aku berhenti mengetik, apa hubunganku dengan Spidey? Berteman? TTM? aku tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk si selebtweet ini. "Doain aja ya." balasku singkat.
Marta mengedikkan bahunya, kembali menelan kroket kuning keemasan yang menjadi bekalnya hari ini.
@Spiderbuzzer
Aku becanda, ok? Jangan tersinggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger from Bird App
Short StoryKhusus Dewasa. Karya ini fiktif, tempat, tokoh, dan cerita disini hanya fiktif. Odith dan petualangan isengnya berhasil menggaet korban selanjutnya, orang asing dari burung biru.