#ATS#

3 2 0
                                    

Hay helloooooo semuaaa!


Happy reading****

"huufthh. Mungkin udah pada tidur." Pemuda itu berjalan hendak menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
Ken?!, Ini udah jam berapa?.ucap seorang parubaya itu dengan nada dingin dan tegas.
Pemuda itu berhenti tepat ingin menaiki tangga, karena mendengar suara dingin dari sang ayah, ia pun berbalik dan mendapati sang ayah yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin.
"Tadi macet pah".
" Macet?. Alasan yang klise, saya tidak mau lagi kamu pulang malam seperti ini".
Tapi-
Sang ayah pergi tanpa mendengar Ken terlebih dahulu. Tangannya terkepal kuat ia menahan emosinya saat ini. Ia langsung pergi ke kamarnya.

Kenzio putra Wijaya yaah itulah nama pemuda itu, anak dari  bapak Adiguna Wijaya dan  nyonya Andini

                                   ****

Saat ini seorang gadis tengah duduk di balkon kamarnya sedang memikirkan sesuatu entahlah apa yang dia pikirkan, padahal ini sudah malam dan hari ini terasa dingin tapi gadis itu malah duduk di luar.
Yaap gadis itu adalah aliyya. Tiba tiba handphone miliknya berdering.

~Aluna is calling~

"Ngapain dia nelpon gue?. Gadis itupun mengambil handphonenya.
" Halo, Al?". Ucap Aluna yang saat ini menelfon aliyya.

"Hm. Ada apa?".

"Ehehe gini gue mau minta bantuan sama Lo, boleh ngk?".

" Klo gue bisa bantu. Apa?".

" Lu ngomongnya datar aee gue jadi takut jadinya mintol eluu".

Aliyya merotasikan bola matanya.
" Jadi gini ada tugas dari ibu Sinta kemarin. Tapi gue ngk ngerti, jadinya gue nanya Lo."

"Gue ngk bisa jelasin Lewat telfon."

"Emm yaudah besok gimana? Kalau Lo ngk sibuk?."

"Hmm. Besok bisa di cafe depan sekolah."

" Okayyy makasih! Al . And maaf ganggu Lo."
"Hmm. Gue tutup yaah."

Tut. Aliyya menutup panggilan itu tanpa menunggu Aluna menjawabnya.

Aluna Natasya dia adalah teman aliyya,temen yang paling cerewet dan tentunya bar bar dan absurd, bertolak belakang dengan sifat yang di miliki aliyya.
Setelah menutup telfonnya, kini tenggorokannya kering. Lalu ia turun ke bawah untuk pergi minum karena ia sangat haus. Ketika di tangga terakhir ingin menuju ke dapur tiba tiba dia mendengar gelak tawa di ruang tamu, dan langkahnya terhenti dan berbalik melihat di ruang tamu.
Ooh ternyata bunda,Arfan dan ayah.
"keluarga bahagia, kapan aku merasakan canda tawa bersama kalian lagi?". Ucapnya dengan lirih dan tersenyum miris melihat pemandangan di depannya. Tanpa sengaja dia mengeluarkan air mata, lalu dengan cepat ia menghapusnya. Dia tidak mau di cap dengan orang yang lemah.
Setelah itu ia pergi dari sana, dan langsung pergi ke kamarnya.
Ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur king sizenya. Dia rindu akan keluarganya yang harmonis, tapi sekarang entahlah setelah kejadian itu semuanya berubah.
akibat terlalu lama menangis akhirnya ia tertidur lelap.

Hy!! Gimana ceritanya?

Maap ye gays klo ngk menarik:)
Klo kalian ngk suka dengan cerita ini ngk papa skip aja .

Tandai typoi!

Vote and komen kalian sangat membantu:)

Thank you paypayyy!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku tak sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang