..."Maaf..."
Setelah keheningan yang cukup panjang, salah satu dari dua orang pria yang kini berdiri sejajar di depan sebuah lemari kaca akhirnya angkat suara.
"...maaf karena sudah mengambilnya darimu..." lanjutnya
Jay, pria itu berbicara tanpa menoleh pada lawan bicaranya. Keduanya hanya tetap fokus menatap sebuah guci yang akhirnya kembali menempati rumah terakhirnya.
"...Maaf karena sudah mengambilnya secara paksa dan membuatnya hidup seperti di neraka"
"Lanjutkan..." sahut Heeseung "...lanjutkan seluruh pengakuan dosamu"
"...maaf karena membuatnya terpaksa harus membawa Jungwon. Aku..."
"Jangan melibatkan Jungwon, Sungyoon tidak pernah membencinya. Dia sangat mencintai anaknya.. walau itu hasil dari perbuatan busukmu"
Jay menunduk, entah mengapa setelah semua fakta ini terungkap dadanya seketika dipenuhi rasa bersalah, apalagi jika mengingat kisah-kisah dari masa lalunya.
"Dia hanya membencimu, bukan anakmu" sambung Heeseung lagi. Kali inipria itu menoleh untuk menatap Jay yang masih tertunduk.
"Selama ini aku berada di sekitarmu bukan berarti aku ingin membalas kisah buruk di masa lalu, aku hanya ingin menjaga sebagian dari diri Sungyoon yang masih tersisa. Dan itu Jungwon"
Benar
Pantas saja selama ini Heeseung selalu semangat jika menyangkut apapun tentang Jungwon. Entah itu menjemputnya ke sekolah, menemani bermain afau bahwa menyuapinya makan.
Ternyata hal itu Heeseung lakukaan hanya untuk Sungyoon, wanita yang menjadi cinta pertamanya.
"Maaf" gumam Jay lagi
Heeseung menghela nafas sejenak "aku juga meminta maaf..." ujarnya sembari kembali menatap guci abu Sungyoon
"...maaf karena menyembunyikan istrimu selama ini"
"Aku mengerti, kau tidak perlu meminta maaf untuk itu" balas Jay
Keduanya saling menoleh dana menatap, tak lama Jay mengulurkan tangan kanannya membuat Heeseung menatap tangan Jay sedikit lama.
"Kau yakin ?" Tanya Heeseung
"Kurasa akan buruk jika kehilangan dua teman sekaligus" balas Jay dengan senyum kecilnya. Hingga akhirnya Heeseung terkekeh kecil dan menyambut uluran tangan Jay
"Alasan yang bagus"
"HOAM, aku mengantuk"
Jay dan Heeseung seketika berbalik dan menemukan Sunoo dan Sunghoon berdiri sekitar lima meter di belakang mereka.
"Apa drama ini sudah tamat ? Lalu si kadal ini mau di apakan ?"
BUGH
"mulutmu babi" maki Sunghoon
Oh, tenang saja. Sunghoon sudah tidak takut lagi kok
Sunoo itu ternyata masih tetap menjadi babi pink-nya yang geplak-able. Yang sebelumnya itu dia cuma akting saja. Biar keren katanya
BUGH
"Mulutmu juga kadal" balas Sunoo setelah memukul belakang kepala Sunghoon
Demi Tuhan, Sunghoon itu cantik, tubuhnya juga oke. Tapi sungguh.. hal itu sama sekali tidak bisa membuat Sunoo tertarik padanya barang seupil hamster-pun.