One 1

974 79 6
                                    

Welcome...

Happy Reading
.
.
.

"Bun, besok Al mau daftar kerja sama Abang Gio" -ucap seorang pria tampan cenderung manis yang tengah duduk itu tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel.

"Mau kerja dimana? Kamu yakin mau daftar besok?" -tanya sang bunda yang sedang mencuci piring di dapur.

"Iya bunda, Al udah bosen tau di rumah..." -jawab Alvin dengan bibir dimajukan beberapa centi.

"Haha iya Al, emang kamu mau kerja dimana sayang?" -tanya bunda lagi sambil duduk di samping Alvin.

"Emm, Al mau kerja di toko buku Bun. Deket kok sama kampus Abang" -jawab Alvin semangat lalu menghadap ke arah bunda.

"Al mau jadi mandiri bun, udah satu bulan tau Al jadi beban keluarga" -kata Al bergurau.

Mendengar perkataan Alvin membuat sang bunda tertawa sambil mengacak rambut anak bungsunya itu.

"Oh iya bunda, Abang kok belum pulang ya jam segini?" -tanyanya sambil melirik ke arah jam tangan.

"Abang ga bilang kalau hari ini dia dan papa mu itu ada meeting?" -ucap sang bunda dan melihat anaknya itu menggelengkan kepala, ia lupa jika tadi tidak sempat bilang sama Al karena saat mereka berangkat Al masih tidur.

"Bunda mau kemana?" -tanya Alvin saat melihat sang bunda berdiri.

"Mau angkat jemuran, kenapa??" -tanya bunda sambil berjalan ke arah belakang.

"Al mau ijin nanti malam Al mau main, boleh??"

Mendengar perkataan Alvin bunda pun berbalik badan lalu melihat anaknya itu sedang senyum lebar.

"Main kemana kamu hah?"

"Al di ajak Nio main nanti malam, ada bang Gio kok kalo Abang udah pulang tapi.." -jelasnya.


Setelah mendapat jawaban dan tatapan memelas dari Alvin, bunda pun menganggukan kepalanya.

"Asal jangan macem" bunda sih fine aja" -ucapnya lalu pergi ke belakang.

Melihat bunda sudah tidak terlihat Al langsung berlari ke arah kamarnya, mau apa? ya tidur, mau ngapain lagi?:)

.
.
.

"Bang, barusan bunda chat papa. Katanya Al mau daftar kerja?" -tanya papa.

Gio yang masih mengerjakan proposal menolehkan kepalanya lalu menganggukan kepala.

"hm, iya semalam dia bilang mau kerja dan kebetulan di temen gio ada loker jadi Gio arahkan saja kesana" jelasnya.

Papa pun menganggukan kepala setelah mendengar perkataan Gio.

"Sebaiknya kita pulang sekarang, sudah lewat jam kerja juga, nanti lanjut di rumah saja" ajak sang papa sambil membereskan beberapa berkas.

.
.
.

"Papa..!!!" teriak Al saat melihat papanya sedang menonton tv bersama bunda.

Gio yang berada di dapur melihat jika adiknya itu turun melalui tangga sambil berlari.

"Jatuh mampus lo dek, haha" gurau Gio sambil membawa kaleng cola di tangannya.

"Pa, Bun!! Tuh lihat Abang nyumpahin Al!!" adu Alvin lalu duduk di tengah bunda dan papa.

"Siapa yang nyumpahin anj-..." ucap Gio terpotong saat papa menyela ucapannya.

"Mau bilang apa kamu?" tanya papa menatap gio tajam.

"Hehe sorry pa, lagian tuh bocil nyari gara-gara mulu" kata Gio lalu menenggak cola.

"Udah ga usah berantem, kamu Al kaya gitu lagi kalau jatuh gimana?" tanya bunda sembari mengelus Surai lembut anak bungsunya.

"Hehe, Al lagi seneng tauuuu" jawabnya.

"Abang, besok jadi kan anter Al??" tanya Alvin menatap abangnya itu.

"Hm, besok jam 7 harus udah bangun karena jam 8 langsung interview" jawab Gio.

Alvin menganggukan kepala paham.

"Ya sudah kalian mending tidur, ini sudah larut malam" perintah bunda.

Al yang mendengar itu langsung berdiri dan mencium pipi kedua orangtuanya lalu menatap bang Gio dan menjulurkan lidahnya.

"Masa gua ga di cium juga dek?" tanya Gio.

Al menggelengkan kepala lucu.

"Nggak, Abang bauuu" setelah mengatakan itu Al langsung berlari ke arah tangga dan menuju kamarnya.

Mereka bertiga yang melihat tingkah Al hanya menggelengkan kepala heran.

"Kenapa bisa Gio punya adik kaya dia sih?" tanya Gio lalu berdiri.

"Heh gitu juga anak bunda sama papa" jawab bunda.

"Bang, mending kamu tidur gih. Besok setelah antar Al kamu langsung ke kantor papa" ucap papa tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Gio hanya menganggukkan kepalanya dan berdeham pelan.

Setelah itu Gio pergi ke kamarnya setelah mencium pipi kedua orangtuanya.

Fyi. Mereka ga jadi main malam karena Al baru inget besok mau daftar kerja.







TBC

Salam manis dari saya:)

{BL} ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang