Two 2

402 44 7
                                    

Welcome....

Happy Reading
.
.
.

Al dan bang Gio kini sudah berada di depan Toko Buku nantinya Al akan kerja di situ.

Mereka masuk dengan Gio lebih dahulu lalu Alvin mengekor dari belakang.

"Sini duduk dulu, nanti kamu bakal dipanggil masuk sama yang namanya Aksara" ucap Gio yang menunjukkan kursi kosong di depan ruangan bertuliskan HRD.

Alvin menganggukkan kepalanya paham.

Selang beberapa menit keluar seorang pria tampan dengan tubuh tinggi dan badan yang tegap.

"Alvin Kharenza?" panggilnya.

"Iya saya pak" jawab Alvin sambil berdiri dan membungkuk hormat.

"Ayo masuk"

Aksara dan Alvin pun memasuki ruangan, jangan tanya keberadaan Gio karena dia sudah berangkat ke kampus dikarenakan jam pagi.

Alvin pun dijelaskan cara kerja dan sebagainya oleh Aksara selaku HRD di sana.

"Kamu bisa mulai kerja sekarang ya Al, nanti kamu diajarin dulu sama Arsenio dan Cello di depan" ucap Aksara lalu berdiri dan mengajak Alvin untuk menuju depan.

Sesampainya di samping meja kasir, Aksara memanggil dua karyawannya itu.

"Nio, Cello ini ada anak baru namanya Alvin nanti tolong ajarin cara mengisi data peminjaman buku dan lainnya ya"

"Iya pak baik" ucap Arsenio dan Axello bersamaan.

"Baik kalau begitu saya tinggal keluar sebentar" ucapnya lalu bergegas keluar.

.
.
.

Setelah mengajarkan Alvin mereka pun sudah tidak canggung bahkan mereka akrab begitu cepat.

"Oh iya Al kamu udah tau kan besok berangkat jam berapa??" tanya Nio sambil membersihkan rak buku.

"Besok jam 8 bukan?" jawab Alvin ragu.

"No no, besok minggu dan kita berangkat jam 9 Al" jelas Nio.

"Kamu kerja disini jangan harap ada libur Al" ucap Cello berbisik.

"Huh? kenapa begitu? masa tidak ada libur sama sekali??" tanya Alvin heran.

"Ya gimana Al? Kita libur cuma di minggu pertama sama kedua selain itu tak ada" ucap Nio.

Alvin menghela nafas panjang, ia menganggukkan kepalanya.

.
.
.
.
.

Sore hari setelah Al pulang kerja ia tak langsung pulang namun dia meminta sang Abang untuk mampir ke supermarket dahulu. Mau apa? Ya apalagi kalau bukan buat beli stok cemilan dia.

"Al ini sudah banyak, lo mau jadi gendut??" tanya Gio.

"Ish Abang diem, malam ini Al mau Mabar sama Nio Cello jadi Al harus ada makanan" jelasnya tanpa melihat ke arah Gio.

Gio hanya menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah sang adik.

Saat sudah selesai mereka pun berjalan menuju parkiran.

"Abang, lain kali pakai mobil napa sih? Ribet bener kalo gini tau"  gerutu Alvin.

"Heh cebol kalo lo kaga beli tuh jajan seabrek juga ga bakal repot anjir" jawab Gio sewot.

"Ya santai dong jawabnya kaga usah ngegas!!" jawab Alvin dengan nada tinggi.

Gio hanya diam lalu menyalakan motornya itu. Alvin pun langsung naik ke jok belakang dengan susah payah.

.
.
.

Sesampainya di rumah, Alvin langsung ngacir kedalam kamarnya tanpa berbicara apapun.

"Tobat gua punya adek modelan kaya Alvin" gerutu Gio sambil memasukkan motor ke garasi rumah.

Di dalam rumah....

Gio melihat orangtuanya sedang menonton televisi dengan tenang, Gio pun duduk di kursi samping mereka.

"Adekmu bawa apa itu sampe lari kaya gitu?"

"Biasa dia bawa jajan tuh ke kamar" jawab Gio seadanya.

"Bang, gimana tadi di kampus?" tanya bunda.

"Biasa aja Bun ga ada yang spesial" jawabnya.

"Makanya cari pacar bang, masa nanti kalah sama adek kamu" ucap Ayah.

"Halah si Al tuh jomblo Yah, Bun"

Alvin yang tak sengaja mendengar perkataan Abangnya itu pun tak terima.

"Al punya cewe ya!!! Neng Wendy number one tau!!" ucap Alvin dari arah tangga.

"Halu mulu boncel" jawab Gio.

"Bunda liat Abang ngatain Al !!!" adu Alvin.

Orangtuanya pun hanya menggelengkan kepalanya heran dengan anaknya itu, kapan mereka sehari saja tidak berantem??





TBC

Maaf lama Al lagi sakit hehehe, ga rame Al unpublish ya😶😶

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

{BL} ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang