3

4 5 0
                                    


Masih di area lapangan.
Kini 3 sekawan itu tengah duduk berleseh lesehan manja.
Mengatur nafas masing masing.

" Emang kagak beres noh Si Daven Ama nak setan. Engap banget gue. "

Meghan menubruk kan tubuh ke tanah dengan keras, di susul Zafira, lalu setelahnya Venia.

" Gak habis fikir gue, mereka bisa kuat nahan gejolak anak muda buat gak bandel. Hidup mereka terlalu lurus dan gitu gitu aja. "

Venia melirik sekilas ke arah dua kawan nya.

" Wajar Fir, di dunia banyak orang yang berfikir rasional. Mereka hidup bukan hanya sekedar bersenang senang. Mereka mikirin masa depan, dan segala hal akibat dari tindakan. "

Meghan, juga Zafira diam.
Mendengarkan dengan seksama penjelasan sang kawan yang paling ber IQ di antara mereka.

" Kalo kita lebih milih menikmati, sedangkan mereka lebih milih serius karena mereka mikirin Nanti bakalan gimana di banding Nikmatin aja. "

Meghan mengangguk anggukan kepalanya.

" Gue haus plisss. Langit? Bisakah kau turun kan hujan es? Agar aku bisa minum tanpa bayar. Tapi gue pengen yang dingin. "

Celetukan Zafira di balas jitakan maut dari Venia.
Melantur emang si pintar ini.

Ratan serta Devandra sudah lama menghilang.
Hanya sekedar memberi instruksi lalu pergi entah kemana, mereka tak perduli.

Sudah bukan rahasia umum kalo anak OSIS selalu tak punya waktu senggang kan?.
Begitu pula OSIS SMABHIN.

Apalagi dengar dengar, sebentar lagi SMABHIN akan mengadakan Festa.
Memperingati hari ulangtahun SMABHIN yang ke 25.

Tentu akan membuat OSIS kocar kacir membuat persiapan.

" Tau gini kita gak usah ke sekolah aja gak sih tadi? "

" Elu yang lari duluan, Gue sama Venia jadi ikutan lari. Panik lah ya setan. "

Zafira mengedik kan bahu masa bodo menanggapi ucapan Meghan yang menjerumus ke menyalahkan.
Memilih berdiri dari tidur nya dan membersihkan sisa debu di bajunya.

" Yuk dah ke kantin, gue aus berat. "

Sedikit berlari ke arah kantin di susul Meghan juga Venia.

Tanpa di ketahui, dari atas sana lantai 3 Ratan bersama Devandra awasi setiap gerik mereka.
Dari awal putaran, hingga saat mereka berlari keluar arena lapangan. Semua tak luput dari penglihatan ke dua Pangeran SMABHIN.

Fyi gaess
Ratan Rahardja dan Davendra Abimanyu berlian nya SMA 2 BHINANGKA
Memiliki tak sedikit penggemar.
Tak heran, karena mereka mendekati kata sempurna.
Paras, harta, serta IQ yang di atas rata rata.
Plus plus nya adalah Mereka tulang dari SMA 2 BHINANGKA.
Penggerak, atau lebih tepatnya tangan kanan pak kepala sekolah.

Sejak awal masuk, Mereka sudah meraih beberapa penghargaan tingkat kota antar SMA.
Pengikut setia olimpiade olimpiade di segala penjuru dunia.
Penggila ilmu.
Terobsesi pengetahuan.
Selalu merasa kurang, dan akan terus kurang.
Sebelum benar benar merasa puas akan hasil, mereka akan tetap sama.

" Ndra, ini udah hampir 2 tahun. Lo bakal terus diem aja? "

Davendra mengalihkan pandangan nya pada Ratan.
Menghela nafas bentar sebelum berbicara.

" Gue gatau Tan, gue masih ragu. "

Ratan memejamkan matanya sekejap.

" Mau sampe kapan ndra? Lo gak bisa terus egois. Sebelum waktu lo abis. "

Davendra mengepalkan tangan nya kuat kuat.
Tau, ia tau waktu terus menggrogot kehidupan.
Tau Ratan.
Dia tau.



Hai hai
Hampir di ending ya AW AW
Yuk lanjut aja di part selanjutnya

Jangan lupa vote dan komen brodiehhh
Terimakasih ♥️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AbimanyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang