3. renjun dihukum!!

232 45 5
                                    

"Aneh banget."

"Apanya?" Jaemin menoleh bingung karena Renjun yang tiba-tiba berceletuk barusan.

"Omongan pak Taeyong kemarin."

Omongan pak Taeyong kemarin... Jaemin mencoba ingat-ingat lagi. Pandangan matanya merangkak naik ke langit-langit, karena dia tidak terlalu dapat mengingat sebenarnya apakah ada yang aneh dari omongan pak Taeyong yang mereka sama-sama tau adalah penanggung jawab keberadaan mereka di sana. "Hmm... Briefing, maksudnya?" Renjun mengangguk. "Memangnya pak Taeyong bilang apa saja sih? Aku tidak terlalu memperhatikan. Kurasa yang beliau sampaikan itu kata-kata tipikal semua. Tidak ada yang khusus."

Renjun hanya memutar mata, tidak terlalu minat memperjelas. Tapi karena Jaemin terus mendesak, akhirnya Renjun buka mulut, "Maksudku soal dilarang menjalin hubungan asmara. Tidak mungkin larangan macam itu baru diberlakukan sekarang atau belakangan ini, tapi nyatanya kamu pacaran dengan si orang pura-pura koas itu berkat magang di sini. Jadi sebenarnya apa peraturan di sini tidak terlalu diindahkan atau bagaimana?"

Oh! Jaemin refleks menepuk tangannya sekali begitu paham apa yang Renjun bilang aneh soal pak Taeyong. Ternyata soal larangan pacaran! "Haha! Iya, soal itu memang sudah ada dari dulu. Waktu aku magang di sini sebelumnya pun pak Taeyong mengatakan hal yang sama."

"Lalu? Pada akhirnya kamu tetap pacaran."

"Lho? Kan kak Mark bukan polisi? Aku tidak melanggar apapun!" Jaemin mengangkat bahunya kemudian tertawa pelan, "dan lagi, aku yakin pak Taeyong sebenarnya bilang dia tidak sepenuhnya melarang. Hanya saja, karena beliau mendapat amanah untuk mengajari kita banyak hal di sini, jadi beliau bilang untuk sebaiknya kita tidak dengan sengaja membagi fokus kita. Beliau mungkin takut kita jadi malah salah fokus dengan hal lain kalau misal kita malah berurusan panjang dengan salah satu polisi di sini."

Renjun bersungut-sungut di tempatnya berdiri sambil memegangi selang air. Yang dibilang Jaemin memang ada benarnya. Tapi yang sebenarnya mengganggu pikirannya juga adalah bagaimana dia itu baru sadar dia sekarang juga sudah berada di umur yang sekiranya pantas untuk berkenalan dengan orang baru dengan niatan membentuk hubungan yang ke arah 'sana'. Dan konyolnya, dia disadarkan tentang itu karena pak Taeyong yang secara gamblang bilang begini kemarin: "Saya tau kalian dan banyak polisi muda di sini sekarang sedang di usia yang penasaran, ingin tau, ingin mengenal lebih jauh ... tapi saya hanya ingatkan saja tentang tujuan kalian di sini adalah mencari ilmu."

Ngomong-ngomong, Renjun dan Jaemin saat ini sedang berada di kandang anjing afkir yang letaknya tak begitu jauh dari klinik. Pada hari sebelumnya, mereka dengar dari Mark kalau tugas harian untuk anak magang yang belum punya keterampilan klinis apapun adalah membersihkan kandang afkir tiap pagi. Jadi, itulah yang sedang mereka kerjakan sekarang, dengan pembagian tugas yaitu Jaemin yang masuk ke dalam kandang dengan sikat lantai, dan Renjun yang menyiram dari luar kandang.

"Dalton ini anjing yang dulu selalu kuajak main tiap hari! Lihat, dia sepertinya masih mengenalku!" Kata Jaemin pada Renjun sambil memberi lihat bagaimana anjing hitam yang kandangnya sedang mereka bersihkan itu terus berusaha menempel padanya. "Renjun, kamu yakin tidak mau giliran denganku? Kamu harus merasakan ini!"

"Kau yakin dia tidak akan menggigitku...?"

"Tidak! Di sini bahkan dia yang paling ramah!"

Ramah, ya... Tapi tetap saja Renjun tidak menyanggupi tawaran Jaemin untuk gantian dengannya. Dan Jaemin juga memaklumi saja karena dia tau Renjun belum terbiasa dengan anjing sebanyak itu. Apalagi, sepertinya Renjun mengira semua anjing yang ada di sana adalah anjing polisi yang mana kesannya sangat menyeramkan.

Setelah semua kandang afkir dibersihkan, mereka segera kembali ke klinik, menyapa Mark yang sudah ada di sana menyiapkan makan pagi untuk anjing yang rawat inap, sebelum mereka bersama pergi ke lapangan untuk upacara pagi.

kennelovet - noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang