BAB I

11 1 0
                                    

LANGIT sore dengan bias kekuningan terpancar dari sela pepohonan birch yang tampak berjajar rapi di sepanjang jalanan kota.

Suasana sepi dan tenang,khas daerah pemukiman elit. Daun berwarna kuning kemerahan berjatuhan, melayang, dan diterbangkan angin kemudian terhempas diatas aspal hitam, menandakan musim gugur baru saja dimulai.

Mobil-mobil terparkir berjajar sepanjang jalan di bawah pohon-pohon, seperti manusia yang berlindung dari sengatan matahari.

Gedung-gedung megah berderet dikedua sisi jalan; bangunan tempat tinggal dan perkantoran seperti gedung kementerian, gedung lembaga penelitian, gedung akademi ilmu pengetahuan dan stasiun pemadam kebakaran.

Satu dua mobil mewah berpapasan dengan mobil yang ku tumpangi. Aku menyandarkan punggung dikursi dengan siku keluar dari jendela yang terbuka. Angin sore mengacak rambut yang mulai sedikit memanjang.

Mobil berhenti tepat di depan sebuah alamat yang kusebutkan. Setelah membayar dengan harga sesuai kesepakatan diawal, aku bergegas turun dengan ransel dalam gendongan. Sesaat berdiri di depan gerbang megah dengan sisi jeruji yang tertutup rapat, menatap kearah banguna mewah dua lantai bernuansa serba hitam dihadapan dari pintu gerbang menuju teras, bahkan jalannya terbuat dari aspal hitam yang tampak kokoh, bukan paving.

Bisa ku bayangkan si pemilik rumah pastilah seseorang dengan kepribadian kuat dan tak mudah ditebak dan sedikit psyco, mungkin.

Tampan seorang pria berseragam security berdiri dari balik meja dalam pos yang terletak di sudut gerbang. Sepasang matanya menatap tajam kearah ku seolah-olah aku adalah penjahat yang sedang mencoba menyamar menjadi seekor tupai.


Aku hanya berdiri tegak dengan satu tangan terbenam dalam saku, sementara tangan lainnya menggenggam tali ransel yang tersampir dibahu kanan.
Sang security melangkah keluar dari pos kecil itu, tepat saat seseorang segera datang dengan setengah berlari kearah pintu gerbang.

"Dia Mew! Keponakan ku" serunya dengan langkah sedikit tergesa

Dia paman Jep.

Lelaki berperawakan pendek dan gempal itu segera bicara sebentar dengan security. Barulah kemudian pintu gerbang dibuka.

Tak menunggu lama, aku segera diseret menuju kedalam rumah megah bernuansa hitam itu.


🧚🧚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK HOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang