Terbang, seperti apa sih rasanya?
Melihat dunia dari atas sana, menyentuh bintang-bintang, tinggal dalam sejuknya awan, merasakan hangatnya mentari, dan mendengarkan keheningan angkasa luar sana.
Menyendiri barang sejenak dari hiruk pikuknya dunia ini. Mencari waktu untuk tenang. Merefleksikan kembali hidup-hidupku yang tlah lampau.
Semua ini untuk mencari tempat peristirahatan sementara bagi batinku yang tlah lelah memikul segala macam tanggung jawab. Menjauh dari semua orang. Melepaskan segala pekerjaan yang tak pernah habis.
Dear nature,
This is me talking to you...Please listen...
Terima kasih malam telah memberiku waktu beristirahat
Terima kasih pagi telah memberiku tenaga untuk kembali berjuang
Terima kasih senja telah mengingatkanku bahwa segala sesuatu tiada yang abadi
Segala hal yang terang akan redup dan semua hal yang redup akan kembali terang
Segala makhluk hidup di bumi ini memiliki ujung kehidupan, kematian
Setelah jerih lelah akan ada istirahat
Dan setelah istirahat kembali berjerih lelah
Segala hal ada ujungnya
Terima kasih Tuhan untuk segalanya ini yang telah Kau sediakan
Segala hal memiliki awal,
segala hal memiliki akhirLife is the beginning of the end
Yohanes
YOU ARE READING
Hidup untuk Puisi-Puisi untuk Kehidupan
PoetryTidak semua hal bisa diceritakan dengan kata-kata biasa. Beberapa hal hanya bisa dirasakan dan biarlah puisi yang menceritakan. Untuk itulah puisi ini ditulis untuk mewakili mereka yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, menceritak...