"Heh."
Cale menyeringai ketika dia melihat
darah mengalir keluar dari White
Star. Dia telah membuang rencananya
untuk membiarkan Choi Han menusuk White Star dan melakukannya sendiri.Itu bukan ide yang bagus tapi oh well, setidaknya itu-lumayan- seperti harapannya.
Seringai bangsawan-bajingan sial- itu perlahan menghilang dan berubah menjadi garis tipis ketika dia melihat White star-lobak sialan-balas menyeringai padanya. Ho, lihat
bajingan kejam ini, apakah dia punya
trik di lengan bajunya?
No,no way...
Ketika bajingan lobak putih mulai tertawa terbahak-bahak saat itulah Cale memperhatikan bom mana yang
sangat kecil yang tersembunyi di
bawah tudung White Star.
"Jika aku mati, maka kamu akan mati
bersamaku, bukankah kita musuh yang ditakdirkan?"
White Star mencengkeram
pergelangan tangan Cale untuk
mencegahnya berlari tetapi si henituse itu tidak pernah
benar-benar berniat untuk berlari,
malah dia berteriak.
"Lari!"
3...
"Jangan mendekat! Apa kalian tidak mengerti tentang konsep melarikan diri?!"
2...
"Sigh bahkan di saat-saat terakhir
hidupmu, kau masih bertingkah
seperti pahlawan!"
1...
Tepat pada detik terakhir dimana pahlawan dan penjahat itu saling melemparkan seringai satu sama lain,
sang pahlawan berteriak.
"FUCK YOU GOD OF DEATH!"
dan itu adalah hal terakhir yang mereka-dua kelompok gila- itu saksikan sebelum kilatan cahaya terang dan ledakan menelan mereka.
______________•
KAMU SEDANG MEMBACA
Since When Did I Become Your Brother?
Fantasy"Kenapa kau melindungi orang gila itu!??" Bentak si rambut hitam kepada si rambut merah panjang. "dia.. dia saudaraku" Sedangkan si rambut merah pendek membulatkan matanya. 'WHAT THE HELL??' lalu kemudian dia berkata "Sejak kapan aku jadi saudara...
