Seekor elang membumbung tinggi di langit yang terang dan cerah
Sang pengembara, berdebu dan Kumal akibat perjalanan,mengalihkan mengalihkan matanya dari binatang itu. Dia pun naik ke sebuah dinding pendek yang permukaannya kasar, lalu berdiri selama beberapa saat, matanya yang tajam menyisir pemandangan di sekitarnya, pegunungan terjal yang berselimut salju memagari kastil, melindungi dan mengurung bangunan yang berada di puncak.
Untuk berjaga-jaga, dia merunduk dan bergeming saat memeriksa persenjataanya secara naluriah. Selama itu, dia tetap mengawasi. Gerakan apapun sekecil apapun.
Tidak ada seorangpun di benteng itu. Salju berputar putar dengan cepat dan dengan angin yang menusuk. Tapi tidak ada tanda keberadaan manusia. Tempat ini tampak kosong, tapi pengalaman telah mengajarinya bahwa lebih baik di memastikan hal ini. Dia tetap bergeming
Hanya terdengar bunyi angin. Kemudian sesuatu bunyi garukan di sebelah kirinya beberapa butir kerikil bergulir menuruni sebuah lereng, tiba tiba sebatang anak panah menghantam bahu kanannya, menembus baju pelindungnya
Dia terdorong sedikit, meringis kesakitan ketika tanganya memegang anak panah yang menancap di bahunya. Dia mengangkat kepala, menatap lekat bagian batu tinggi melingkar mungkin tingginya sekitar 60meter yang menjulang di hadapan kastil.
Sang pengembara menarik batang anak panah itu. Walaupun mata panah yang tajam telah melubangi baju pelindung, anak panah itu hanya menembus logam dan ujungnya hampir tidak menusuk daging sang pengembara. Dia menarik anak panah itu dan melemparkannya ke samping. Lantas dia melihat lebih dari seratus orang lain berpakaian serupa. Mereka menghunuskan kapak panjang dan pedang, berbaris sepanjang puncak di kiri kanan kapten berambut cepak. Helm helm dengan penutup hidung menyembunyikan wajah mereka, tapi emblem elang hitam di dada mereka membuat sang pengembara tahu siapa mereka. Dia juga tahu apa yang akan mereka lakukan padanya jika mereka berhasil menangkapnya.
Dia meregangkan kedua lengannya. Dari pergelangan tanganya mencuatlah dua bilah kurus tersembunyi yang mematikan, dia menangkis serangan pertama, merasakan serangan itu ragu ragu mereka ingin membawanya hidup hidup, kemudian mereka mulai mendesaknya dari segala sisi dengan senjata mereka, berusaha membuatnya berlutut.
Sang pengembara berputar, dan dengan dua gerakan jitu dia menebas batang kapak kapak terdekat. Ketika salah satu kepala kapak terbang, dia menarik salah satu bilah tersembunyinya dan menangkap kepala kapak patah itu sebelum jatuh ke tanah. Di genggamnya puntung senjata itu, lalu dia tancapkan bilah kapak itu ke dada pemilik sebelumnya.
Kemudian mereka merapat kepadanya, dan dia tepat waktu membungkuk ketika arus udara menjadi sinyal ayunan kapak panjang saat di sabitkan di atasnya, hanya berjarak satu inci dari punggungnya yang membungkuk. Dia mengayun dengan buas dan melepaskan, lalu dengan bilah tersembunyi di tangan kirinya dia menusuk kaki penyerang yang berdiri di hadapannya. Sambil melolong, pria itu ambruk.
Sang pengembara meraih kapal panjang yang jatuh, yang sesaat lalu hampir menghabisinya, lalu memutarnya di udara, memotong kedua tangan penyerangnya yang lain.kedua tangan itu terbang melengkung di udara, jari jarinya melengkung seperti memohon ampun, darah membentuk lengkung pelangi merah di belakangnya.
Kejadian ini membuat mereka terhenti sesaat, tapi orang orang ini telah melihat pemandangan yang lebih mengerikan dari pada itu, dan sang pengembara hanya mendapatkan kelonggaran sedetik sebelum mereka merapat lagi. Dia mengayunkan kapal dan meninggalkanya jauh di dalam leher seorang pria yang sekejap sebelumnya mendekat untuk menjatuhkannya. Sang pengembara melepaskan gagang kapak dan menarik kembali bilah tersembunyinya agar kedua tangannya bebas untuk menangkap sebuah pedang besar yang di gunakan seorang sersan. Dengan ayunan tangan, dia melempar sersan itu ke gerombolan pasukanya, setelah merenggut pedangnya.
Lanjut part 2 besok:v
Maap masih amatiran
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow killer
AdventureBagi Azure,bertahan hidup itu sulit.Bukan hanya soal uang,melainkan juga soal kekuatan,sebagai anggota pembunuh bayangan,dia tumbuh di daerah kumuh. Dia belajar untuk menilai orang-orang dengan cepat dan mengambil keputusan dan risiko,seperti saat d...