1

2 1 0
                                    

"Kalau capek ngomong ya say." Ucap Fatimah pada Ali.

"Hish! Balik ke asrama sana!" Balas Ali ketus.

"Yee, disemangatin malah ngamuk."

"Bodo."

"ish, kasar."

"Bahlul."

"Gitu dong. Klo kasar minimal pake bahasa arab." ujar Fatimah terkekeh.





"Ali, tugas bu marifah udah selesai belom?" Tanya salah satu sekamar Ali.

"Udah. antum mau nyontek ya?" Balas Ali yang 100% ketebak niat temennya itu pasti klo ga anu ya inu.

"Tau aja. Ntar aja di kelas ya li! Mau mandi dulu." Ucap teman sekamarnya Ali yang diketahui bernama Farhan.

Farhan pun masuk ke kamar mandi yang berada di ujung kamar tersebut.
"Asiuuuu, gue lagi berak!!!!!" Teriak Rizki dari kamar mandi.

"Eh sorry, gue kita lu udah ke masjid duluan hehe." Jawab Farhan cengengesan.

"Rizki, Farhan. Omongannya dijaga ya! Mau dilaporin ke pak Kyai ya?"
Nah, muncul nih. Ketua asrama gadungan. Ghani namanya.

"Ampun pak ketu." Balas Rizki dan Farhan bersamaan.

"Farhan tutup pintunya! Bau ta* nya si Rizki ga ngotak woy!" Teriak Ali dari depan pintu kamar.

"Ghani, udah mereka berdua mah jangan di tungguin biarin aja. Ayo buruan ke masjid ah. Ntar keburu adzan subuh ni." Hasut Ali. Gak ngehasut sih. Ya tinggalin ma, tinggalin aja. Cuma masalahnya, kamar mereka ini paling ujung, di belakang lagi. Ya mau ga mau kudu bareng. Kan serem klo tiba - tiba ada pocong lewat. Mana belakang asrama tuh pemakaman umum lagi.

"Yaudah."

Alhasil mereka pergi berdua. Farhan bengong. Rizki yang dengerin percakapan Ali sama Ghani bengong juga. Cuma si Rizki klo bengong pasti kesambet.

"AING MAUNG!!"
Nahkan bener. Kesurupan dah dia.

"AAAAAAA GHANI ALI ANY*NG!!! RIZKI KESURUPAN!!"

Dahlah:)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SyalalalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang