Bad Daniel

25 2 0
                                    

'Itu Daniel!' Ucap Alice terkejut saat membuka pintu ruangan itu.

Asisten dosen yang baru mulai mengajar bulan lalu tapi sudah banyak siswi yang sangat tergila-gila padanya. Dia bahkan sangat jarang tersenyum. Wajahnya sangat garang tapi juga sangat tampan. Sikapnya dingin dan mulutnya sangat tajam setiap kali berucap. Dan meskipun sikapnya seperti itu, tetap ada banyak gadis yang tak berhenti mengantri dan berharap bisa menjadi pasangan kencannya.

Tapi ini benar-benar menjadi hari yang sangat sial untuk Alice yang belum pernah berpacaran apalagi melakukan skinship dengan lawan jenisnya.

Tujuan awalnya datang ke ruangan ini karena pak Johan memintanya mengumpulkan tugas milik teman-teman kelasnya dan memberikannya pada Daniel yang menjadi asistennya.

Beberapa kali mengetuk pintu tidak mendapatkan jawaban Alice kemudian membuka pintu yang tidak terkunci itu. Betapa terkejutnya Alice saat melihat Daniel sedang bersandar di mejanya dan seorang gadis sedang berlutut di hadapannya berusaha memberinya kenikmatan duniawi.

Bukannya langsung menutup kembali pintu dan pergi dari tempat itu, Alice justru membeku di depan pintu dan menatap mereka berdua hingga kemudian Daniel menyadari keberadaan Alice.

"Apa yang kau lakukan disitu?!!" Bentak Daniel menyadarkan Alice.

Mata Alice membelalak saat menyadari Daniel menatapnya tajam. Wajah garang dan dinginnya benar-benar sangat menyeramkan. Seolah dia sangat ingin menerkam Alice hidup-hidup.

"A-aku hanya mengantar ini. Permisi." Ucap Alice terbata-bata kemudian meninggalkan ruangan Daniel.

Sayangnya Daniel tidak melepasnya begitu saja.

Lusion School termasuk salah satu sekolah elit di negara itu. Sekolah terbesar yang punya fasilitas pendidikan dari tahap kanak-kanak hingga perguruan tinggi di satu lingkup wilayah yang sama. Mereka sengaja tidak menerima banyak siswa. Itu sebabnya mereka masuk ke golongan sekolah elit.

Dengan jumlah siswa yang sangat dibatasi membuat lingkup sekolah ini cukup sepi ketika hari sudah mulai sore.

Dan Alice baru datang ke ruangan Daniel sore hari setelah kelas terakhirnya selesai.

Saat Alice sudah berusaha berjalan dengan cepat menjauh dari ruangan Daniel, dia merasa seseorang sedang mengikutinya. Dan saat Alice melihat ke belakang, Daniel dengan langkah besarnya menatap tajam Alice dan semakin dekat dengannya.

Sontak Alice mempercepat langkahnya dan berusaha menjauh dari Daniel. Tapi kaki Daniel yang panjang membuatnya harus berlari. Tak ada seorangpun muncul di setiap lorong bangunan ini. Hanya ada Alice dan Daniel yang masih mengikutinya.

Alice masuk ke area taman kanak-kanak yang mempunyai lebih banyak lorong. Gedung sekolah ini hampir seperti labirin untuk orang asing yang baru pertama kali datang.

Bersembunyi di balik pintu ruangan milik pimpinan taman kanak-kanak, Alice terkejut saat sang pemilik ruangan tiba-tiba masuk.

Miss Cynthia. Dia juga terkejut saat melihat Alice di balik pintunya. Tapi saat dia melihat keluar jendela, akhirnya dia menyadari situasinya.

Bertingkah seolah tidak melihat Alice, miss Cynthia kemudian berbisik pada Alice.

"Aku akan berusaha agar dia tidak menemukanmu. Tapi kalau akhirnya dia menemukanmu, maaf aku tidak bisa banyak membantumu."

'Apa maksudnya?! Jadi dia tidak akan membantuku?! Kenapa?! Dan kenapa juga dia mengejarku!' Gumam Alice dalam hatinya.

Hingga tiba-tiba miss Cynthia tersentak dan menatap ke arah jendela dan Alice pun ikut mengintip ke arah yang sama.

One Shot Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang