DEDE! 2

5.1K 494 19
                                    




tandai typo....





---

Hikk..hik.. Moo hik.. Moo" tangis Nana masih tidak berhenti anak  dari Bayu dan Sia itu benar-benar syok melihat kepala Moo nya berpisah dari tubuh gembul sapi itu

"Papa moo!" Nana terus menangisi hewan kurban nya yang saat ini sedang di kuliti oleh warga setempat sungguh tega om-om  itu batin Nana

"Ssstt sudah dong sayang.. kan memang Moo  untuk di sembelih sayang" Bayu terus menghibur sang anak agar tidak terus menangis meratapi sapi yang di panggil moo itu

Bayu takut Dede trauma setelah nya, bisa gawat jika Nana tidak nafsu memakan daging-dagingan pada saat di rumah bisa kena omel Bayu oleh nyonya besar paduka Sia Mama si gembul itu

"Papa Moo nanis dak di gokkkk...?" Dalam sesenggukan Nana bertanya tidak lupa Nana memperagakan cara memotong hewan dengan tangan di gesekan ke leher diri nya sendiri

"Moo tidak menangis sedih sayang, moo menangis senang karena masuk surga. kan dia hewan pilihan yang di kurbankan. Jadi Allah sayang moo" Bayu mencoba menjelaskan dengan cara sesederhana mungkin agar sang anak mengerti.

"Moo senang?" Tangis Nana mereda dia penasaran kenapa moo bisa senang

"Iya senang. Memang Dede tidak mau masuk surga?" Niat Bayu baik, penjelasan nya pun benar tapi dasar nya saja anak nya ini terlalu berimajinasi tinggi

"Dede juda mau masuk surga papa!! Dede mo di kulban papa boleh? Di sulga Dede ketemu moo lagi dak papa?" Ucap Nana polos

Bayu meringis dengan keinginan Nana yang begitu luar biasa membuat nya tepuk jidat andai ada sang istri yang mengendalikan anak mereka ini

"Bisa sayang, tapi cara nya tidak seperti moo ya nak" tidak lucu jika Nana harus di sembelih bukan? Walaupun anak nya sebelas dua belas gembul nya tetap saja Bayu sangat menyayangi anak nya.

Dasar papa berdosa..

"Kenapa begitu papa?" Tanya Nana menatap wajah sang Papa dengan serius  Halis nya berkerut kerut

Bayu tidak bisa menerima ini anak nya terlalu menggemaskan "kan moo meninggal nya.." Bayu memperagakan leher nya di potong oleh tangan nya sendiri. Nana yang melihat itu seketika kembali mengeratkan pelukan nya pada sang papa mengeri maksud sang papa

"Ihh papa! Dak mau pala na putus!!" Nana semakin mengeratkan pelukan nya pada sang Papa

●●●

Watu sudah hampir menunjukkan  telah berganti siang, setelah sekitar satu jam Bayu dan Nana menontoni acara kurban di tanah lapang sampai sapi-sapi yang awal nya masih hidup beberapa jam setelah nya sudah berubah menjadi ratusan plastik yang di isi oleh daging kurban

Bayu pun mendapatkan jatah nya, tapi tentu tidak hasil dari hewan kurban yang Bayu dan keluarga nya kurban kan, karena hal itu di larang, hewan kurban yang di kurban kan di konsumsi oleh si pemilik hewan kurban tidak di per boleh kan

"Papa kita mau bikin satay?" Tanya Nana dalam gendongan sang papa dengan tangan penuh dengan plastik jajanan. Satu tangan Bayu menggendong sang anak satu nya lagi membawa kantong plastik berisi daging sudah terbayang bagai mana kuat nya Bayu bukan

"Dede mau sate?" Tanya Bayu balik karena memang dia tidak tau daging ini akan di apa kan semua nya akan Bayu serahkan pada sang istri di rumah

"Emm dak tau" Nana bingung apa mau nya kepala nya menggeleng ke kanan ke kiri

"Nanti tanya Mama saja mau di masak bagai mana ya" beri tahu Bayu Nana hanya mengangguk

●●●

"Mama!!" Teriak Nana dari arah gerbang, Bayu dan Nana di sambut oleh pak supir  yang dengan sigap nya membantu membawakan plastik daging sapi itu

DEDE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang