born to be alone

95 1 0
                                    

jeano baru saja pulang dari kegiatan melelahkannya, menjadi ketua OSIS beserta kapten basket rupanya tidak mudah.

dia sudah sampai rumah, namun bukannya disambut dengan baik, ia malah di cecar dengan pertanyaan yang menurutnya tidak berguna.

“darimana saja kamu?” — ayah Jeano

“sekolah.” — Jeano

“kamu ini mau jadi apa sih je? kamu ga cape malu maluin ayah mulu? kamu udah gede, tolong berfikir lebih jernih lagi.” — ayah Jeano

“ayah tau apa tentang aku? ayah kan cuma mikirin ka kerin aja.” — Jeano

“kerin anak ayah cewe satu satunya Jean. kamu itu cuma anak tiri yang diasuh sama ibu kamu gausah merasa kalau kamu anak kandung ayah.” — ayah Jeano

itu lagi itu lagi, bosen. — batin Jeano

“terserah.” — Jeano

setelah mengucapkan itu, Jeano langsung saja naik kearah kamarnya, ayahnya selalu membawa bawa fakta bahwa ia bukan anak kandung nya.

Jeano menyalakan ponsel genggamnya yang mati, notifnya terlalu banyak, tetapi menurut nya itu tidak penting. pacarnya lebih penting.

namun, baru melihat notifikasi yang diberikan oleh pacarnya, membuat dirinya mematung.

namun, baru melihat notifikasi yang diberikan oleh pacarnya, membuat dirinya mematung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sakit, itu yang Jeano rasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sakit, itu yang Jeano rasakan.

END

maaf kalau kurang nge feel, aku kurang bisa bikin angst

nomin one/two shoot collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang