⚜11. Mata Hati (1)⚜

627 117 16
                                    


"Intinya aku bukan manusia, dan aku juga bukan pemilik tubuh ini. Jadi, kau ingin menikahi yang mana? Jiwaku, atau pemilik tubuh cantik ini?" tanya Sunoo.

Pertanyaan Sunoo terngiang-ngiang di kepala Sunghoon. Seumur-umur, Sunghoon tak percaya pada hal-hal ghaib. Termasuk pada arwah leluhur yang senantiasa menjaga rumahnya sendiri. Namun, setelah melihat perubahan drastis yang terjadi pada Wonyoung. Akhirnya Sunghoon percaya, jika kekuatan sihir dan hal-hal ghaib itu memang benar adanya.

"Tidak keduanya!" teriak Sunghoon.

Sunghoon memundurkan tubuhnya ke belakang. Dia sengaja menjauhi Sunoo, sampai Sunoo mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Dia tertawa kecil, kemudian menatap Sunghoon dengan tatapan tak bersahabat.

"Sudah kuduga. Sejak awal, kau memang tak ingin menikah apalagi hidup di desa. Impianmu adalah terbebas dari perjodohan konyol ini, kemudian melanjutkan pendidikanmu ke kota, bukan?" tebak Sunoo. Sunoo mengangkat sebelah sudut bibirnya ke atas. Dia terduduk, dengan satu pipi yang disangga oleh salah satu tangannya. Mata rubahnya menatap Sunghoon tanpa berkedip, begitu juga dengan Sunghoon yang semakin menjauh darinya.

"Sebenarnya makhluk apa kau ini?! Kenapa kau bisa memasuki tubuh calon istriku?!" tanya Sunghoon.

Sunoo berdiri dari duduknya. Dia melangkah menuju Sunghoon, dengan kedua tangan di taruh di punggungnya. Untuk beberapa saat, Sunoo bersenandung sembari menatap Sunghoon dengan tatapan tajam. "Aku siluman rubah, dan aku tak berminat untuk hidup di dalam tubuh calon istrimu ini lebih lagi."

"Kim Mingyu mengambil jantung rubahku, kemudian menyerahkannya pada tubuh gadis ini. Lalu secara ajaib, arwahku tinggal di dalam tubuh gadis ini, " jelas Sunoo.

Sunghoon semakin memundurkan tubuhnya ke belakang. Semua anggota tubuhnya bergetar hebat, melihat Sunoo yang berjalan semakin dekat ke arahnya. Dia ingin mundur lagi, tapi punggungnya sudah lebih dulu mengenai pintu. "Jika kau mendekatiku lagi, aku tak akan segan-segan menyuruh pengawal untuk menangkap dan menghabisimu!" ancam Sunghoon.

Bukannya takut, Sunoo malah berjongkok kemudian menangkup wajah Sunghoon. Walaupun wujud Sunoo adalah manusia, tapi Sunghoon bisa merasakan aura aneh yang mengelilingi gadis itu. Dia ingin melepaskan diri dari Sunoo, tapi mata rubah Sunoo menghipnotisnya agar tetap diam.

Sunoo memperingati, "Sebelum kau berteriak memanggil pengawal, aku sudah lebih dulu memotong pita suaramu."

Tak ada lagi rubah nakal, yang biasa mengganggu Sunghoon. Rubah kecil itu sudah lenyap, bersamaan dengan impian Sunoo untuk memiliki keluarga yang utuh. Hati Sunoo membeku, tak ada perasaan empati yang tersisa. Semuanya melebur, setelah Sunoo mengetahui kejamnya dunia ini.

Sunoo tak bisa menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan Sunghoon. Namun, dia bisa memakai gertakan untuk menakut-nakuti Sunghoon. Jari jemarinya membelai tenggorokan Sunghoon, kemudian berhenti di bibir. Sunoo berkata, "Bantu aku terlepas dari tubuh ini, lalu kau bisa hidup bebas dari perjodohanmu. Sekaligus meraih impianmu untuk tinggal di luar kota."

"Bagaimana caranya?! Jangan membodohiku!" peringat Sunghoon.

"Bawa aku keluar dari rumah ini, lalu antar aku menuju hutan terlarang. Setelah jantungku berpindah pada tempat asalnya, tubuh gadis ini akan mati."

"Itu berarti, kau tak harus menikahinya bukan? Kau juga tak harus mencari alasan lain, untuk menolak menikah dengannya," jelas Sunoo.

Penawaran yang diberikan Sunoo membuat Sunghoon menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Dia tahu, jika bersekutu dengan siluman adalah hal yang terlarang. Namun, mendengar rencana yang menguntungkan dirinya sendiri, membuat Sunghoon tersenyum. Sudah sejak lama, dia mencari cara untuk terlepas dari hubungan ini.

"Tapi, jika tubuh gadis ini mati, aku juga yang akan disalahkan, karena aku yang membawanya keluar rumah! Mereka pasti akan menyalahkanku!" peringat Sunghoon.

Sunoo tertawa mendengar apa yang Sunghoon katakan. "Dengar ini baik-baik. Putri Kim Mingyu sudah lama mengidap penyakit misterius. Seharusnya semua anggota keluarga tahu penyakit itu, bisa mencabut nyawanya kapas saja. Jadi mereka tak akan menyalahkanmu."

"Tetap saja, aku yang bertanggung jawab membawa tubuh ini keluar," gerutu Sunghoon.

Sunoo merotasikan bola matanya. Entah harus bagaimana cara yang tepat untuk membujuk Sunghoon. Terlebih lagi, seluruh tubuh pemuda itu bergetar hebat, hanya dengan sentuhan di pipinya saja. Sunoo tersenyum, dia kemudian mendekatkan bibirnya pada kuping Sunghoon. Rubah itu membisiki beberapa kalimat, yang membuat Sunghoon mengernyitkan kening.

•••

HEARTLESS FOX [Republish] [Sunsun Ft Meanie][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang