Mark turun ke lantai bawah, dan sudah melihat teman-teman nya yg duduk lesehan di meja ruang tamu."Sorry, nunggu lama ya? "
Kinar, wakil ketua OSIS dengan rambut di ikal dan liptint peach di bibir nya tersenyum manis "engga kok, baru prepare bahan"
Mark duduk di samping Kinar "jadi, pembahasan kita sampe mana? "
Satu laki-laki jangkung pun bicara "gini Mark, untuk yang bakal nyanyi nanti pas acara, Dina anak IPA 5 dia setuju untuk berpartisipasi, dia minta list lagu yg perlu dia nyanyiin, terus dia nanyain perihal dresscode nya juga"
"Untuk lagu, Dian, dia ada bikin list nya, coba diskusiin dulu ke pembina, kalo dah di approve bisa langsung kirim aja ke dia, untuk dresscode pake dress aja yg warna nya kales terus sopan, kalo dia mau pake setelan atau celana juga ga papa, yang penting sopan" Mark kemudian beralih pada Gilang yg bertugas pada bagian peralatan "tenda gimana lang? "
"Untuk tenda udah bisa di bawa besok, nanti bakal di atur sesuai arahan lo"Mark "bagus, untuk konsumsi gimana? "
Tiara membenarkan letak kacamatanya "konsumsi semua udah lengkap, tinggal ngebungkus bingkisan aja, itu bakal di lakuin h-1 sama air lagi di beli sama Tio"
....... Rapat di lanjutkan dengan lancar, tidak ada kendala dan semua nya sempurna pada tempatnya.
"Rapat hari ini bisa di akhiri, hasil dari rapat kali ini akan di umumkan besok, dan mengkonfirmasi sekali lagi sebelum di umumkan secara resmi dua hari lagi, dan kiana, gua mau laporan RAB nya dah ada di meja gua besok siang. rapat saya akhiri" mark menutup buku nya dan berdiri, "kita makan siang dulu yuk, bentar gua ambilin makanan dulu" dia pun berjalan menuju daapur.
ketika Mark pergi, seketika semua yang ada disana menghela nafas panjang.
Gilang "tegang banget sial, gua ampe susah nafas"
"lo tegang ? apalagi gua lang, lu liat muka dia pas gua bilang RAB belum rampung?" Kiana memeluk bahu nya sendiri sambil merinding.
Kinar "iya kah? menurut ku Mark malah keren banget tadi, kayak CEO di wp gitu" ucapnya menyangga dagu dengan senyum kagum di wajahnya.
"....."
"iya deh yang bucin mah mana ngerti" ucap Kiana yang hanya dibalas senyum tersipu oleh Kinar. seua yang ada disana hanya menggelengkan kepalanya, tidak ada yang tidak mengetahui tentang rasa suka Kinar pada Mark yang begitu ketara. Kinar juga bukan orang yang menutupi perasaannya dan terang-terangan mendekat. mencoba menangkap setidaknya sedikit atensi dari lelaki pujaannya walau hanya di beri punggung penolakan. namun entah kenapa gadis itu tak mau menyerah, katanya "selagi dia belum suka sama orang lain apa salahnya mencoba" dia akan terus mencoba sampai memang di mata Mark ada wanita lain yang menjadi alasan binarnya.
Mark datang dengan beberapa lauk ditemani dengan Jeno yang datang dengan sekeranjang nasi. "makan dulu sebelum pulang" ucapnya lalu duduk setelah mempersilahkan mereka untuk mengambil nasi. gilang dan dua teman laki-laki disana tanpa sungkan mengambil makanan untuknya sendiri, mereka sudah kelaparan karena tegang nya suasana tadi.
Kinar "mark lo mau ayam ga?" gadis itu menyondorkan ayam yang hanya dibalas penolakan halus dari Mark "ga papa, lo makan aja dulu" lalu mengambil lauk nya sendiri. setelah penolaka itu, Kinar tidak memaksa lebih lagi, hanya mengangguk pengertian dengan lesu.
"hemmmm! ini enak banget Mark! lo bikin sendiri? ah pasti beli kan lo?!" ucapan gilang hanya di balas dengan lempaaran bantal oleh Mark. Mark hanya tersenyum saja ketika makanan itu mendapat pujian. memang, masakan Clarissa adalah yang terbaik, dia selalu merasa dekat dengan rumah dan hangat. ada setitik rasa tak rela untuk berbagi makanan yang di buat gadis itu untuknya. namun tidak ada rugi nya juga, Mark puas dengan pujian dan bagaimana mereka makan dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER 2
Fanfictionliburan semester adalah waktu yang tepat untuk Clarissa Handini yang dihukum potong uang jajan untuk mencari kerja.