.
.
.
.
Seminggu sebelumnya.
Choi Soobin, seorang mahasiswa yang baru akan memasuki semester tiga itu tampak gelisah. Beberapa kali dia mengecek ponselnya, jemarinya dengan lincah menggeser layar ponselnya. Terlihat laman sebuah situs belanja online di ponselnya tersebut.
Dia sudah berulang kali mengecek berbagai benda yang terpampang di situs tersebut. Namun ternyata dia belum mendapatkan yang dia ingin. Sebenarnya untuk apa itu?
"Bin, serius amat sih" Sebuah tepukan pelan di pundaknya membuat dia memalingkan wajahnya dari layar ponsel. Di sana ternyata duduk seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengannya.
"Sorry, gue lagi cek sesuatu. Jadi gimana kerkomnya?" Soobin merasa bersalah karena dia tidak fokus mendengarkan pembicaraan teman-teman kampusnya yang sedang membahas tugas kelompok.
"Besok kita mulai. Lo kira-kira bisa gak?" Tanya temannya itu. Soobin diam sejenak memikirkan apa yang akan dia lakukan besok.
"Bisa sih kayaknya" Jawab Soobin agak ragu tapi mau bagaimana lagi, dia harus tanggung jawab akan tugas kelompoknya.
"Oke, di tempat biasa ya" Si teman tersenyum lalu menepuk pundak Soobin untuk kedua kalinya sebelum akhirnya pergi meninggalkan Soobin sendiri.
"Hahh. Beli apa jadinya" Ucapnya pada diri sendiri.
.
"Kak Soobiiinnn~" Sebuah suara menyapanya begitu dia turun dari mobil. Dia bisa melihat seorang pemuda manis melambaikan tangan padanya. Soobin tak bisa menyembunyikan senyuman senangnya.
"Hai, Bam" Soobin berjalan menghampiri pemuda itu lalu menariknya ke dalam pelukan. Hidungnya menghirup aroma manis dari tubuh pemuda itu, aroma yang dia rindukan selama seminggu ini.
"Kak Soob capek ya?" Tanyanya seraya memberikan usapan lembut di punggungnya. Soobin selalu merasa nyaman ketika Beomgyu mengusap punggungnya seperti itu.
"Gak kok. Gimana bimbelnya hari ini?" Setelah melepas pelukan tersebut, Soobin kini menatap wajah Beomgyu. Tangannya mengusap wajah manis itu, menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutupi matanya.
"Lumayan bikin pusing hehehe. Tapi sekarang udah engga soalnya ada Kak Soobin" Perkataan Beomgyu tentu saja membuat Soobin semakin tersenyum. Beomgyu nya selalu bisa menaikkan moodnya.
"Bisa aja bayi beruang yang satu ini" Soobin tidak tahan untuk memberikan kecupan di ujung hidung dan bibir Beomgyu, membuat pemuda manis itu terkekeh pelan.
"Hehehe. Ayo masuk! Aku kemarin buat roti isi kacang dan coklat, sama ada susu almond. Kakak pasti suka" Beomgyu menarik pelan tangan Soobin mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah milik keluarga Choi.
"Kamu buat sendiri apa dibantuin sama Bubu?" Tanya Soobin mengikuti langkah Beomgyu menuju dapur.
"Aku bikin sendiri dong. Rasanya gak kalah enak sama yang biasa kita beli di cafe" Terdengar nada bangga dari Beomgyu. Pemuda itu akak bersungguh-sungguh ketika membuat sesuatu.
"Oh iya? Let's see. Kalau gak enak kamu kena denda soalnya udah bohong" Ucap Soobin tentu saja berniat menggoda kekasihnya itu.
"Oke! Kakak duduk dulu. Aku siapin makanannya bentar" Beomgyu masih terlihat antusias ketika menyiapkan roti beserta susu untuk Soobin.
"Kalau rasanya enak, Kakak harus traktir aku kue" Sebuah piring berisikan Roti yang mengeluarkan wangi harum tersaji di depan Soobin. Sedangkan Beomgyu sudah duduk di samping Soobin, menunggunya untuk mencicipi roti buatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gift
FanfictionHanya sebuah kisah singkat tentang kegelisahan Soobin ketika memikirkan apa yang harus dia berikan kepada tunangan manisnya yang akan segera berulang tahun. Dia tidak mampu berpikir hadiah apa yang cocok, hingga di benaknya muncul sebuah hal yang m...