Riona kini sedang terlamun dalam pikirannya, lebih tepatnya dia sedang bingung...
Tentang perasaan nya.
Ia tidak pernah merasakan hal yang seperti ini semasa hidupnya, bahkan dia tidak peduli dengan satu kata yang bagi orang lain itu adalah kata yang indah,
Cinta.
Cinta? Hah! Baginya kata tersebut tidak akan pernah ada dalam kamus otaknya. Dia sudah tidak menginginkan dambaan rasa kasih sayang dari orang lain, buang-buang waktu saja.
Tapi apa-apaan ini sekarang? Tiba-tiba hatinya tidak mau diajak berkompromi. Kini perasaannya telah terjatuh pada Pria pirang dengan poni sebelahnya yang menutupi mata, juga tidak lupa dengan ciri khas alisnya yang ujungnya berbentuk spiral.
Dan ia terus-menerus memikirkan tentang hal ini, serius? Dirinya menyukai bocah koki genit ini? Apa sekarang ia mudah terpengaruh dengan kalimat-kalimat gombalan dari sang koki bajak laut Strawhat ? Apa yang membuatnya jadi menyukai pria itu? Wajahnya? Sifatnya? Atau masakannya yang selalu enak?
Argh- memikirkan semua hal ini membuat Riona pusing, bahkan ekspresi datar sehari-hari nya kini pudar diganti dengan kerutan di dahi dengan wajah kebingungan karena terlalu banyak berpikir tentang pria itu.
"Haaaahhh~" Hanya kalimat ini yang bisa ia keluarkan hari ini, meski tidak terlalu keras suaranya namun cukup membuat wanita yang sedang duduk dan asyik membaca di sebelahnya bisa mendengar suara keluhannya.
"Ada apa Riona? Akhir-akhir ini kamu jadi terlihat murung" Tanya sang wanita.
"Hm? Oh... Tidak, aku tidak apa-apa Robin neesan" Jawab Riona dengan agak lesu.
"Begitu? Apa mungkin kamu sedikit tidak senang dengan kembalinya aku ke strawhat pirates?" Tanya wanita yang bernama Robin sembari tersenyum padanya, dan pertanyaan tersebut sukses membuat Riona jadi merasa tidak enak.
"Yaampun bukan begitu! Aku justru senang Robin neesan kembali ke sini! Maaf jika sikap ku sedari tadi membuat mu merasa terusik, aku hanya memikirkan tentang- u-ugh..." Riona memotong ucapannya, dia sedikit ragu dan malu untuk memberitahu hal ini pada wanita sebelahnya yang lebih tinggi darinya.
Robin terkekeh kecil, "Jadi, sedang kepikiran apa?".
"I-itu... Umm..." Riona memainkan kedua jempolnya.
"Apa yang harus aku lakukan pada... Sanji?" Riona sedikit memelankan suaranya saat menyebut nama pria yang selalu mengusik pikiran nya tersebut. Robin pun mengangkat kedua matanya keatas.
"Apa dia melakukan sesuatu padamu?" Robin balik bertanya pada Riona yang kemudian dijawab dengan gelengan kepalanya.
"Tidak... Hanya saja... Setiap dia berada di sekitarku aku selalu merasa... gelisah dan... gugup?"
"Kau menyukainya?"
"Tidak!-" Riona dengan tegas menjawabnya.
"M-maksudku, aku menyukainya tentu saja seperti aku menyukai Robin neesan dan kru yang lain! Iya, itu saja!" Riona mengakunya begitu tapi ekspresi wajahnya menunjukkan kebalikannya, malah wajahnya kini berwarna jadi seperti kepiting rebus.
Robin yang melihat tingkah laku Riona yang seperti salah tingkah tersenyum padanya.
"Lucunya kisah masa remaja yang penuh romansa" Ucapnya diiringi dengan kekehan kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Feelings
FanfictionRiona tidak tahu bagaimana perasaan hati dia yang sebenarnya pada Sanji, haruskah ia mengungkapkan perasaannya pada pria genit itu? {One Piece Fanfiction} -Vinsmoke Sanji x OC! Fukurōta Riona Disclaimer! - Karakter One Piece milik Oda Sensei - Karak...